SUMBER, RADARCIREBON.COM - Menyikapi Open Bidding yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menjaring kandidat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), mendapat respons Akademisi sekaligus Wakil Ketua Organda Cirebon, Eddy Suzendi SH.
Advokat di Bidang LLAJ itu berharap Kandidat Kadishub ke depan bisa membangkitkan sense of belonging terhadap Institusi Perhubungan. Hal ini diharapkan mampu membangun perhubungan ke depan memasuki era digitalisasi dan era 4.0 dalam rangka menuju transportasi yang berkeselamatan dan berkelanjutan, serta Smart City Kabupaten Cirebon.
"Selain itu, saya juga berharap agar Kadishub tersebut mampu membangkitkan sense of responsibility terhadap keselamatan masyarakat, khususnya untuk angkutan baik barang maupun orang. Karena lemahnya pengawasan angkutan tersebut berdampak pada maraknya kecelakaan yang mengakibatkan banyak korban di jalan," ujar Eddy, kepada Radar, Senin 12 Februari 2024.
Lebih lanjut Mantan Kabid Lalu lintas dan angkutan jalan di Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon menyampaikan, tugas Kadishub dan Sekretaris Dinas tidak hanya sekedar lelang jabatan, tetapi lebih kepada "The right man on the right place", orang yang tepat pada tempatnya dan menduduki jabatan sesuai kemampuannya, bukan "the dislike and the dislike this".
BACA JUGA:36 Tahanan di Rutan Polresta Cirebon Ikuti Pencoblosan Pemilu 2024
"Karena ini menyangkut Transportasi Kabupaten Cirebon ke depan, kebutuhan anggaran Transportasi ke depan cukup besar terlebih menuju Smart City ini perlu konsep dan perencanaan yang matang," terangnya.
Terlebih, kata Eddy, jelas dalam persyaratan ada salah satu syarat, yaitu berpengalaman pernah menduduki di jabatan yang dituju sekurang-kurangnya 5 tahun, atau apabila belum pernah wajib memiliki sertifikasi Kadishub sesuai dengan PP Republik Indonesia no 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusiaa di Bidang Transportasi.
"Dishub adalah dinas teknis yang memiliki tanggung jawab dan beban kerja yang berat, seandainya managerial saja yang dikedepankan tanpa memahami sisi teknis perhubungan, saya yakin tidak akan mendapatkan sosok yang kredibel dan akuntabel untuk membangun Cirebon ke depan," ungkapnya.
"Yang memiliki kompetensi pendidikan di bidang perhubungan saja belum tentu dia mampu dan mumpuni, apalagi yang masih belum paham. Ini nyata dialami oleh pribadi saya ketika masih berdinas, maka dari itu kompetensi, kemampuan managerial, komitmen, dan sense of crisis juga harus tertanam dalam jiwa kepemimpinan Kadishub ke depan," paparnya.
BACA JUGA:Waktu Pelunasan Biaya Haji 2024 Diperpanjang, Berikut Jadwalnya
Artinya, dirinya hanya mengingatkan agar jangan sampai terulang penempatan yang salah dalam menempatkan jabatan seseorang, kedepankan prinsip "the man of the right job" nya karena faktor lelang jabatan ini.
"Kompetensi sudah pasti menjadi persyaratan utama dalam penjaringan calon Kadisbub atau Sekretaris Dishub, akan tetapi rekam jejak dalam bekerja pun harus menjadi perhitungan utama," imbuhnya.
Misalnya, orang yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang transportasi, tapi kemampuan kerjanya di bawah rata-rata. Bahkan nol prestasi. Namun, sebaliknya sarjana dari bidang lain, seperti teknik sipil, tapi kemampuan kerjanya lebih baik dari orang transportasi.
"Ini harus menjadi perhitungan dan sebagai referensi bahwa kemampuan sebagai calon pemimpin itu menjadi syarat utama baik kepala Dinas maupun sekretaris Dinas.
BACA JUGA:Mau Mudik Pakai Kereta Api Lebaran Nanti? Per Hari Ini Tiketnya Sudah Bisa Dibeli
"Untuk eselon II dan III di Dishub harus orang-orang yang paham dengan strategi dan managerial, baru dibawahnya diisi oleh kalangan akademis sesuai dengan bidang keilmuannya agar roda pemerintahan bisa berjalan," ucapnya.
Jadi, jika ada orang yang menggadang-gadang untuk menjadi pejabat eselon II dan III, harus sesuai dengan basic keilmuannya. Tidak juga harus begitu, karena harus dilihat rekam jejaknya, jika rekam jejaknya buruk dan indispliner, kerja malas apa harus dipaksakan?
"Ijazah itu bukti bahwa seseorang pernah sekolah, bukan pernah berfikir, seorang pemimpin dituntut untuk berfikir bukan hanya memiliki ijazah semata, ini bisa dilihat dari skill attude dan knowladgenya, rekam jejak perlu menjadi perhatian," imbuhnya
Dan justru yang dibawahnya harus dipenuhi oleh orang-orang yang sesuai dengan keilmuannya, ibarat bengkel, apa owner harus bisa memperbaiki kendaraan? tidak juga, yang penting bagaimana owner itu mampu mengelola perusahaan sehingga perusahaan tersebut bisa maju.
BACA JUGA:Pasang Foto Nyleneh di Kertas Suara DPD RI Dapil Jabar, Begini Alasan Komeng
PR Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon masih banyak, antara lain:
1. Pembangunan gedung pelayanan pengujian di winong DD dan FS sudah ada, namun sampai saat ini belum terbangun karena minimnya anggaran.
2.Pembangunan sarana kegiatan perparkiran disebelah terminal Ciledug itu potensi PAD saat ini digunakan parkiran Bus karena di terminal tidak boleh digunakan Parkir.
3.Pengawasan terintegrasi baik angkutan orang maupun barang ini potensi PAD.
4. Pembangunan taman lalu lintas dan taman edukasi di tanah peruntukan Dishub pejambon, lokasi sudah disurvey oleh Korlantas polri akan dibuat MOU dengan pihak ketiga. Ini pun potensi PAD.
5. Perencanaan menuju SMART CITY Kab Cirebon
BACA JUGA:Real Count KPU Data 36,66 Persen, Hasilnya: Prabowo-Gibran Menang di 5 Provinsi
"Ini semua harus berkelanjutan siapapun ke depan Kepala Dinas-nya demi kemajuan. Dishub dan Pemerintah Kabupaten Cirebon pada umumnya harus melanjutkan program-program yang sudah tersusun dan menjadi agenda kerja ke depan," tandasnya.
"Dan kami sebagai warga masyarakat Cirebon sekaligus pemerhati Tranportasi akan senantiasa memperhatikan serta memberi masukan demi terwujudnya transportasi dikabupaten Cirebon yang aman tertib lancar berkeselamtan dan berkelanjutan," pungkasnya. (sam)