"Oleh karena itu saya mengingatkan agar pemerintah harus bersikap tegas. Karena sampai saat ini secara resmi belum ada satu pihakpun yang berhak mengklaim kemenangan," katanya.
Mamo Prabu Diaz menyebutkan, jika carut marut pada Pemilu 2024 yang diduga penuh kecurangan akan menyebabkan terjadinya chaos (kekacauan) di negeri ini.
BACA JUGA:Berita Duka! Seorang Anggota KPPS Desa Kaligawe Wetan Dikabarkan Meninggal Dunia
"Kalau dibiarkan terus, ini bisa chaos karena kemenangan dengan hasil curang. Agar tak terjadi chaos, maka harus ada Pemilu ulang dengan pemantau dari luar negeri."
"Bahkan jika ada pemilu ulang, maka paslon nomor 2 tak boleh ikut. Misalnya Paslon nomor 2 tetap dipaksakan dengan kondisi sekarang tanpa ada Pemilu ulang, negara bisa chaos," sebutnya.
Menurut Prabu Diaz, saat ini telah muncul berbagai instruksi dari tokoh ulama, akademisi bahkan dari berbagai elemen masyarakat kegaduhan pemilu 2024 disebabkan oleh lembaga survei dalam negeri yang memunculkan angka prosentasi suara yang tidak sesuai dengan hasil penghitungan real count.
"Dari hasil beberapa lembaga survai dalam negeri yang memunculkan angka prosentase suara kemenangan paslon capres-wapres yang hanya menggunakan sample tidak lebih dari 3000 orang seolah mewakili 190 jutaan pemilik hak suara."
BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga di Kuningan, Sejuk dan Indah Dunia Berasa Milik Sekeluarga
"Belum lagi adanya kesalahan input data dari TPS ke KPU yang tidak singkron bahkan cenderung disengaja karena hanya paslon Capres-Wapres nomor 02 saja yang angkanya melambung tinggi sementara dua paslon lain nya tidak berubah," pungkasnya. (rdh)