KUNINGAN – Rencana pemanggilan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) oleh Komisi C DPRD menuai reaksi dari berbagai pihak. Banyak yang menilai, pemanggilan tersebut hanya formalitas semata. Salah satunya aktivis Forum Telaah Kebijakan dan Kinerja Daerah (F-Tekkad) Soejarwo menandaskan, sudah terlalu sering rakyat mendengar legislatif mengundang mitra kerja. Terutama ketika mitra kerja tersebut tengah jadi sorotan. “Tapi tak pernah ada kejelasan apa yang dihasilkan dari pemanggilan tersebut,” koar Jarwo, kemarin (18/2). Banyak contohnya, seperti pelaksanaan mutasi beberapa bulan silam yang saat itu jadi sorotan. Disebutkan, komisi A pernah memanggil baperjakat dan BKD. Kemudian ketika ada gonjang-ganjing program DAK pendidikan juga, komisi terkait memanggil pejabat disdikpora. “Tapi apa yang dihasilkan dari semua pemanggilan itu? Tidak pernah ada kejelasan,” ketusnya. Tidak hanya itu, gonjang-ganjing PDAU pun menurutnya sama. Komisi B yang pada awalnya sangat bersemangat, di akhir pemanggilan berdalih sudah melaporkan ke pimpinan. Sementara pimpinan dewannya belum mau membeberkan hasil. “Padahal gonjang-ganjing PDAU itu menyangkut uang APBD miliaran yang sumbernya dari rakyat. Saya garis bawahi, miliaran bukan jutaan,” tandas Jarwo. Ketika atap rangka baja TK Cikaso eks SBI ambruk, imbuh dia, komisi C dengan langkah tegap melakukan peninjauan langsung ke TKP. Tapi kemudian tidak pernah ada hasil yang direkomendasikan komisi tersebut. Dia meminta, agar para wakil rakyat serius dalam mengemban amanahnya. Fungsi kontrol mesti dijalankan dengan baik supaya tidak meninggalkan kesan negatif dari rakyatnya. “Jangan sampai masyarakat menyimpulkan, apa yang dilakukan teman-teman legislatif hanya sebagai ‘pelengkap’ yang tujuannya melakukan pembelaan terhadap kinerja eksekutif. Yang akhirnya fungsi kontrol legislatif menjadi pudar,” pungkasnya. (ded)
Panggilan Komisi C Diniali Formalitas
Rabu 19-02-2014,08:37 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :