CIREBON-Perkembangan terakhir erupsi Kelud sebagaimana dilaporkan Radar Malang (Radar Cirebon Group), akses masuk ke desa Pandansari terputus. Listrik padam. Situasinya benar-benar sulit. Petugas berencana memasuki kawasan itu pagi ini. Rabu (18/2) Mengutip Harian Umum Radar Cirebon, hujan deras menciptakan arus lahar dingin dalam jumlah besar di aliran sungai sekitar Kelud. Salah satu yang terbesar terjadi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Sementara, informasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Kelud masih dilakukan. Pendataan kerusakan akibat erupsi masih terus dilakukan oleh Pemda Kabupaten Malang, Kediri, dan Blitar. Data sementara kerusakan bangunan dan lahan pertanian telah disampaikan BPBD Kabupaten Malang, BPBD Blitar dan Pemda Kediri. Data masih perlu dilakukan verifikasi dan kesepakatan dengan berbagai pihak. Berdasarkan pendataan sementara di Kabupaten Malang, dampak langsung dari erupsi Gunung Kelud menimbulkan kerugian Rp 392,66 miliar. Ini adalah taksiran kerugian sementara yang dapat berubah nantinya. Jumlah korban jiwa di Kabupaten Malang adalah 7 meninggal dunia, 31 orang rawat inap, dan 1.392 orang rawat jalan. Indentitas korban akan saya releasekan nanti. Senin (17/2) malam dilakukan rapat dari pusat, pemda, camat dan kepala desa untuk verfikasi korban. Kerusakan bangunan meliputi rumah 3.782 unit, kantor bangunan pemerintah 20 unit, prasarana pendidikan 25I unit, prasarana kesehatan 9 unit, tempat ibadah 36 unit, dan kerusakan sarana air bersih 8.095 m3. Wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi di Kab Malang adalah di Kecamatan Ngantang dan Kasembon. Kerusakan lahan pertanian terdapat lahan pertanian sawah seluas 5.146 ha, lahan pertanian kebun 1.792 ha, dan tanaman buah-buahan 260.060 pohon. Sedangkan ternak sapi perah terdapat 25.290 ekor sapi yang terdampak. Belum ada laporan mengenai adanya jumlah sapi yang mati akibat erupsi di Malang. Hanya terganggu produksi susu sapi. (wb)
Kategori :