Majikannya hanya menitipkan Uum kepada sopir taksi untuk diantar ke Bandara Jedah agar bisa naik pesawat menuju tanah air. Tiket pesawat dibelikan oleh majikan.
Setelah berjam-jam terbang dari Bandara Jedah dan singgah sebentar di Oman, akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Saat sudah di Jakarta, Uum mengaku bingung karena tidak memiliki uang dan tidak membawa ponsel untuk menghubungi keluarga.
Dia menangis di bandara. Beruntung, seorang TKW penumpang pesawat yang sama dijemput oleh keluarganya asal Desa Andir, Kecamatan Jatiwangi.
Lalu mengajaknya pulang ke Majalengka, bahkan sampai diantar ke rumah di Desa Cibodas sekitar pukul 8 malam.
"Saya sudah bingung arah pulang ke rumah, apalagi situasinya sudah malam, tapi alhamdulillah akhirnya sampai juga di rumah dengan selamat," kata Uum dengan nada sedih. (*)