Warga Kondangmekar Majalengka Diduga Tertimbun Longsor di Cikijing, Bawa Motor dari Luragung
RADARCIREBON.COM - Longsor di Cikijing Kabupaten Majalengka diduga menyebabkan 1 orang korban jiwa. Seorang pengendara motor diduga tertimbun material longsor.
Longsor di Cikijing Majalengka terjadi pada Selasa sore, 5 Maret 2024. Terdapat tiga titik longsor yang menutup akses jalan nasional Majalengka - Kuningan.
Sementara itu, dugaan korban jiwa muncul berdasarkan laporan warga kepada BPBD Kabupaten Majalengka.
Yakni, pada Selasa malam, 5 Maret 2024, dilaporkan warga Desa Kondangmekar, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, kehilangan kontak dengan salah satu keluarganya.
Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, H Iskandar Hadi Priyanto mengungkapkan, pihaknya menerima laporan sejak Selasa malam.
Disebutkan bahwa, seorang pengendara motor yang menempuh perjalanan dari Luragung hendak pulang ke Desa Kondangmekar, kehilangan kontak dengan keluarganya.
BACA JUGA:Air Tiba-tiba Naik, Ribuan Sepeda Motor di PT Long Rich Terendam Banjir, Pabrik Diliburkan
Menurut Iskandar, pihak keluarga terakhir berkomunikasi pada pukul 18.05 WIB. Dibalas melalui WhatsApp pada pukul 18.06 tapi setelah itu sudah tidak ada jawaban.
"Yang bersangkutan mau pulang dari Luragung, Kabupaten Kuningan menuju Desa Kondangmekar (Majalengka). Setelaj jam 6, 6 menit itu sudah tidak ada jawaban. Artinya pihak keluarga berkeyakinan bahwa yang bersangkutan sedang berangkat pulang dengan berkendaraan sepeda motor," jelasnya.
Menurut Iskandar, pihak keluarga di Desa Kondangmekar kembali menghubungi yang bersangkutan sekitar pukul 20.00 WIB.
"Namun sudah lost contact. Sejak saat itu keluarganya laporan kepada kita (BPBD Majalengka). Kemudian kita menganalisa dari kronologi yang dilaporkan pihak keluarga," ungkapnya.
BACA JUGA:Banjir di Cirebon Timur, Lanal Cirebon Kerahkan Tim Siaga Banjir
BACA JUGA:Bupati Cirebon Tinjau Banjir di Pabedilan, Langsung Berikan Bantuan
Namun demikian, Iskandar menegaskan, bahwa keberadaan pengendara motor yang menjadi korban longsor di Cikijing baru sebatas dugaan.