Namun demikian, pemain berusia 28 tahun itu mengakui, proses menuju laga ke-100 bersama Persib penuh dengan pengalaman. Baik suka maupun duka.
Menurut Henhen, kebersamaannya bersama Persib dilalui dengan penuh kerja keras.
“Pastinya banyak pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan menuju laga ke-100 ini, sedih, senang, bahkan berdarah-darah. Proses menuju ke laga 100 perlu kerja keras,” ujarnya.
Henhen juga mengakui, bahwa menjalani laga ke-100 akan menjadi momen yang spesial bagi dirinya.
Menurut Henhen, momen itu akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi dirinya.
Dia mensyukuri proses yang telah dilalui selama ini. Bisa melewati berbagai ujian dan bertahan bersama skuad utama Pangeran Biru.
Namun demikian, masih ada yang mengganjal di dalam hatinya. Di tengah naik dan turunnya prestasi Persib, Henhen merasa belum cukup puas.
Sebab, dia belum pernah mempersembahkan gelar juara untuk Maung Bandung. Oleh karena itu, dia sangat ingin mewujudkan harap itu musim ini.
“Ini jadi tahun ke-7 bersama senior dan 3 tahun bersama junior (Diklat PERSIB). 10 Tahun bersama PERSIB, belum ada gelar bagi saya, semoga tahun ini jadi tahun Istimewa,” harapnya.
“Saya selalu merasa masih banyak kekurangan, masih perlu meningkatkan kemampuan. Laga ke-100 bukan patokan saya sudah maksimal, tapi sebaliknya jadi motivasi untuk lebih baik kedepannya,” pungkas Henhen. (*)