Program Masagi, Sembako Murah Terobosan Baru Pemkab Kuningan, Begini Cara Kerjanya

Sabtu 20-04-2024,15:30 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

Ruas jalan yang biasanya padat oleh kendaraan parkir dan para PKL, kini tampak lengang dan menyenangkan bagi para pejalan kaki.

Pertokoan Siliwangi juga sekarang tampil cantik setelah proses renovasi yang menelan anggaran Rp3,5 miliar rampung dilaksanakan. 

Pedestrian di sepanjang pertokoan kini dibuat lebar dan para PKL yang biasa berjualan di tempat tersebut dialihkan ke Kawasan Pusat Parkir dan Kuliner (Puspa) atau eks bangunan SDN 17 Kuningan. 

Sebanyak 350 pedagang kaki lima dipindahkan ke tempat yang baru tersebut.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan sudah menerapkan penutupan jalan sepanjang kawasan pertokoan Siliwangi Kuningan mulai hari Jumat 19 April 2024 dari semua jenis kendaraan. 

Kendaraan angkutan umum (angkot), mobil pribadi, motor pengunjung maupun para PKL, dan delman, tidak boleh melintasi kawasan tersebut.

Penutupan jalan pertokoan Siliwangi dimulai Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ditandai dengan pemasangan water barrier.

Penutupan Jalan Siliwangi dimulai di simpang Citamba dan simpang Toserba Terbit. 

Seluruh kendaraan dari Utara diarahkan berbelok ke kiri melalui Jalan Langlangbuana tembus ke Jalan Jenderal Sudirman atau ke kanan melalui Jalan Smakar hingga Jalan Apidik. 

Sementara kendaraan dari arah Selatan, semuanya diarahkan masuk ke Jalan Jenderal Sudirman.

Kemudian PKL dan parkir kendaraan yang selama ini memenuhi di sepanjang pertokoan Siliwangi, mulai Jumat ini dipindahkan ke Puspa Kuningan yang telah disiapkan pemerintah daerah di sebelah Toserba Surya. 

Lalu keberadaan delman hias yang kerap memenuhi jalan di sekitar kawasan Taman Kota (Tamkot) Kuningan dan Masjid Agung Syiarul Islam, dipindahkan ke area parkir Langlangbuana di sebelah Timur pertokoan Siliwangi atau bekas Pujasera.

Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat menjelaskan, kebijakan ini merupakan strategi Pemkab Kuningan untuk mengubah kawasan Siliwangi yang selama ini semrawut. 

"Selaras dengan tagline wisata "Kuningan Beu" yang pernah kita luncurkan beberapa waktu lalu, kita ingin menjadikan kawasan niaga Siliwangi ini menjadi Malioboro-nya Kuningan," ucap Raden Iip, dikutip dari Radar Cirebon.

Iip mengatakan, kebijakan ini tidak permanen namun tidak menutup kemungkinan suatu saat akan berubah mengikuti perkembangan yang terjadi nanti. 

"Jika sekarang kita coba semua kendaraan kita alihkan, bisa jadi nanti kita berlakukan sistem buka tutup, pembatasan kendaraan atau lainnya. Kita akan lihat perkembangannya nanti," jawab Iip. *

Kategori :