ANJATAN - Harga sawah irigasi teknis di wilayah Kecamatan Anjatan dan Patrol naik tajam dibanding setahun lalu. Harga sawah yang dapat diolah dua kali tanam padi dan sekali tanam palawija di dua wilayah tersebut, kini menembus Rp1 miliar setiap hektare-nya. Mukromin (56) salah seorang warga yang mengaku tengah berburu tanah sawah di wilayah Kecamatan Anjatan dan Patrol mengakui hal tersebut. ”Sekarang harga tanah sawah melambung, sudah ada yang mencapai satu miliar sehektar bahkan ada yang lebih jika lokasinya strategis,” kata dia kepada Radar, belum lama ini. Bapak dua anak ini menuturkan, mahalnya harga sawah di dua kecamatan itu, karena termasuk lahan produksi. Wilayah itu adalah pemasok utama padi di Kabupaten Indramayu dengan hasil panen rata-rata 8-10 per hektare sekali musim tanam. Dalam setahun bisa panen dua kali. Namun, dari sekian banyak desa di wilayah eks Kawedanan Haurgeulis, lahan sawah di wilayah Kecamatan Anjatan termasuk kedalam kategori yang harganya paling mahal. Kemudian disusul Kecamatan Patrol, Sukra, Haurgeulis. “Kalau di Kecamatan Gantar paling murah. Sehektar bisa Rp200 juta ke bawah, tapi gak tahu nanti kalau jalan tolnya jadi. Harganya pasti ikut terkerek,” ungkapnya. “Meskipun harganya tinggi, tetap ada saja yang berani beli. Sebab lahan sawah ini menjadi salah satu investasi yang menguntungkan dan harganya pasti naik terus,” sambung Mukromin. Catar (67) petani asal Desa Cilandak, Kecamatan Anjatan menambahkan, selain berdampak pada harga tanah, sewa lahan sawahpun ikut naik sekitar 10-20 persen setiap tahun. “Tahun lalu masih dua puluh juta satu bau, sekarang naik menjadi dua puluh lima juta dengan hasil panen rata-rata 7 ton perbau,” jelasnya. (kho)
Harga Sawah Makin Mahal
Selasa 25-02-2014,13:26 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :