Apabila dihirup dalam jumlah banyak dan sering, karbon monoksida dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Menghirup bau bensin atau solar dapat menimbulkan efek buruk pada tubuh. Dalam konsentrasi yang kecil, bau bensin dapat mengiritasi selaput mata, saluran pernapasan, dan kulit.
Sementara dalam kadar yang tinggi, hal tersebut dapat menyebabkan cedera atau peradangan di paru-paru dan sistem saraf.
Partikel bensin pun dapat masuk ke dalam tubuh setelah terhirup dan ikut dalam pertukaran pembuluh darah di paru.
BACA JUGA:Bagan Pertandingan Babak 8 Besar dan Semifinal Piala Asia U23
Zat kimia dalam bensin atau solar, dapat beredar ke seluruh tubuh mengikuti peredaran darah dan merusak jaringan yang sehat.
Akibat menghirup bensin keseringan, bisa mengakibatkan gangguan saraf. Bahaya yang ditimbulkan dengan gejala yang bermacam-macam. Misalnya, sakit kepala, kepala pusing, dan sulit fokus.
Bahkan, dalam tingkatan yang berat, mencium bensin dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, kelemahan tubuh, gangguan bicara, dan bahkan kejang.
Gejala tersebut dapat terjadi segera setelah menghirup bensin dalam kadar yang tinggi dan juga dalam waktu yang lama.
Bahaya lainnya akibat menghirup aroma bensin atau solar, dapat berakibat fatal terhadap paru-paru, seperti batuk, mengi (wheezing), dan sesak napas.
Bahkan, kerusakan paru-paru yang lebih berat. Misalnya, pneumonitis, juga dapat terjadi akibat mencium bau bensin.
Sementara itu, zat kimia dalam bensin yang terhirup juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung seperti aritmia.
Kondisi ini terjadi di mana jantung berdetak tidak teratur dan dapat mengancam nyawa bila terjadi terus menerus.
BACA JUGA:19 Orang dan 9 Pasangan Bukan Suami Istri Berhasil Diamankan Satpol PP
Efek lain yang dapat ditimbulkan setelah menghirup bau bensin atau solar adalah masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.