Bahas Percepatan Operasional TPPAS Lulut Nambo, Sekda Jabar Minta Dukungan Pemda Bogor

Jumat 10-05-2024,05:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

BOGOR, RADARCIREBON.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berupaya mempercepat operasional TPPAS Lulut Nambo untuk menyelesaikan masalah sampah regional Bogor - Depok - Tangerang Selatan.

Saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor, Kamis 9 Mei 2024, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman bertemu Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu membahas khusus penanganan sampah di TPPAS Lulut Nambo.

Menurut Herman, percepatan operasional TPPAS Lulut Nambo merupakan kepentingan lintas kabupaten/kota mengingat akan melayani empat wilayah lintas provinsi, yakni Kota/Kabupaten Bogor serta Kota Depok (Jawa Barat), dan Kota Tangerang Selatan (Banten).

BACA JUGA:Lawyer Termuda yang Ditunjuk KPU RI Hadapi Sidang PHPU 2024 di MK, Ternyata Berasal dari Cirebon

BACA JUGA:Resmi, Partai NasDem Tetapkan Eti Herawati Jadi Calon Wali Kota Cirebon

BACA JUGA:Berkat Respon Cepat, PolseK Talun Berhasil Temukan Keluarga Bocah Hilang

"Kami Insya allah konsisten mengawal, tapi membutuhkan dukungan kabupaten/ kota, salah satunya tuan rumah Kabupaten Bogor," ujar Herman Suryatman.

" Alhamdulillah barusan saya dengan Pak Pj Bupati sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan di lapangan.”

“ Insya Allah Sabtu ini tim dari Provinsi dan Kabupaten, dengan pihak ketiga, akan sosialisasi untuk memastikan masyarakat juga paham dengan situasi kondisi di lapangan," tambahnya.

Herman mengingatkan setiap program dan kebijakan tidak ada yang sempurna, selalu akan ada kekurangan dan keterbatasan. Pemprov Jabar terbuka atas kritik dan aspirasi masyarakat.

BACA JUGA:Usai Olah TKP, Polisi Temukan Beberapa Petunjuk Penyebab Kematian Wanita di Kosan Pulomas Kedawung

BACA JUGA:Kalah 0-1 Dari Guinea, Pupus Sudah Mimpi Cabor Sepabola Berlaga di Olimpiade Paris 2024

BACA JUGA:Pasca Ledakan Gudang Amunisi Daerah, Sekda Jabar: Pastikan Penanganannya Cepat Terselesaikan

Herman menyadari persoalan sampah di Bogor-Depok-Tangerang Selatan sudah sangat mendesak. Karena itu, operasional TPPAS Lulut Nambo sebagai solusi terkini dan modern tak boleh lagi tertunda.

"Paling penting kami harus fokus, jangan sampai ujicoba tertunda, karena kita berpacu dengan waktu," katanya.

TPPAS Lulut Nambo berlokasi di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor memiliki luas 55 hektare, mampu memisahkan sampah menjadi tiga bagian yaitu kompos, biomasa, dan RDF (refuse derifed fuel). Khusus sampah yang diolah jadi RDF akan diambil PT Indocement selaku offtaker.

"Kami akan coba selesaikan secara pararel, nanti kita uji cobakan, kita sosialisasi, lalu kita ujicobakan lagi.   Mudah- mudahan minggu depan sudah bisa kita ujicobakan, kalau ada hal lain mari kita bicarakan, mari kita selesaikan termasuk status jalan," sebut Herman.

BACA JUGA:Gol dari Titik Putih, Timnas Indonesia Tertinggal 0-1 dari Guinea

BACA JUGA:Tinjau TKP Penemuan Jasad Wanita di Pulomas Kedawung, Kapolres Ciko: Periksa 2 Saksi

BACA JUGA:Begini Keterangan Teman Korban Dugaan Pembunuhan di Kamar Kos Pulomas Kedawung Cirebon

Menurut Herman, secara de jure TPPAS Lulut Nambo ada di Kabupaten Bogor tapi asetnya milik Provinsi dan juga ada aset pihak ketiga.

Nanti akan ada kajian apakah nanti status jalan menuju TPPAS Legoknangka menjadi milik Pemda Kabupaten Bogor atau Provinsi.

"Semua hal kan tidak tanpa kendala, pro kontra biasa. Yang paling penting kita punya niat yang baik bagaimana TPPAS Lulut Nambo bisa secepatnya beroperasi."

"Kami dari provinsi membuka diri kalau ada kendala silakan sampaikan, nanti kita duduk bersama," ujar Herman.  (*)

Kategori :