Pesan Menyentuh Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon, Sambil Menahan Tangis Sampaikan Hal Ini
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Iptu Rudiana akhirnya buka suara terkait kematian putranya, Muhammad Rizky Rudiana (16) alias Eky, delapan tahun lalu.
Video pernyataan Iptu Rudiana tersebar di media sosial setelah diunggah akun Instagram @hotmanparisofficial.
Dalam potongan video yang diterima Redaksi Radarcirebon.com, Iptu Rudiana meminta publik menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus pembunuhan putranya kepada pihak berwajib.
Rudiana tak kuasa menahan tangis. Terlihat betul dengan sekuat tenaga menahan emosinya ketika memberikan pernyataan tersebut.
BACA JUGA:Pernyataan Mabes Polri Terkait Kasus Vina Cirebon, Simak Kata-kata Kombes Erdi
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan di Susukan Cirebon Ternyata Residivis Kasus Pelecehan Seksual
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan ini saya mengharapkan kepada seluruh warga negara Indonesia, saya adalah orangtua kandung dari Almarhum Muhammad Rizky Rudiana atau Eki," kata Iptu Rudiana di awal video dengan terbata-bata.
Iptu Rudiana memohon, agar seluruh warga negara Indonesia menahan diri dan tidak membuat keluarganya merasa lebih sakit lagi.
"Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan membuat kami lebih sakit," katanya.
Kapolsek Kapetakan itu memastikan, bahwa dirinya tidak tinggal diam. Selalu berupaya kerja sama dengan pihak Reskrim untuk mengungkap kasus pembunuhan putranya.
BACA JUGA:Fakta Pembunuhan di Susukan Cirebon Pelaku: Pakai Kayu Bekas Kusen, Tidak Sadar Korban Pakai Cincin
"Eki adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban dari pada kelompok-kelompok yang kejam. Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerja sama dengan reskrim, terbukti beberapa (pelaku) kami amankan, dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," ungkapnya.
"Sekali lagi saya mohon doa mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap dan sekali lagi saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statemen-statmen yang akan mungkin lebih membuat kami sakit."
"Kami cukup yang mengalami. Selama 8 tahun saya berupaya untuk sabar dan saya mohon, agar seluruh (warga) Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan para pelakunya bisa segera terungkap," pungkas Iptu Rudiana.