"Pak kuwu yang terhormat, masih ingat nggak almarhum ayah saya yang mendukung sewaktu pemilihan," ucapnya sambil menahan tangis.
Namun dalam pertemuan tersebut, tuntutan warga yang menginginkan kuwu mundur, tidak terwujud.
Aspirasi warga yang diwakili anggota BPD, RT, RW dan tokoh masyarakat di ruang aula, tidak menemukan titik temu.
Mayoritas warga menginginkan kuwu mundur, sedangkan yang bersangkutan 'keukeuh' tidak mau melepas jabatan.
Aef, salah satu warga mengungkapkan, dirinya merasa kecewa dengan tindakan yang telah dilakukan oleh pimpinannya itu.
Atas buntunya pertemuan tersebut, dirinya bakal kembali melakukan pertemuan yang dihadiri warga untuk menentukan nasib kuwu.
"Dua hari kedepan mungkin kami (warga) bakal kembali berkumpul," ucapnya.*