Oleh Alibananda Tito Ash Shidiqi
(Mahasiswa Pascasarjana di Departement of Aeronautical Engineering, National Formasa University, Taiwan)
RADARCIREBON.COM - Kecelakaan helikopter secara tragis mengakhiri nyawa Presiden Iran Ebrahim Raisi. Selain Raisi ada pula pejabat penting lainnya.
Termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. Kecelakaan itu menyebabkan total 9 meninggal dunia.
BACA JUGA:Peluang Golkar Koalisi dengan PDI Perjuangan pada Pilkada Indramayu Terbuka Lebar
Menanggapi bencana ini, Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, mengumumkan masa berkabung nasional selama 5 hari. Ayatollah juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran.
Berdasarkan investigasi awal oleh tim SAR Turki, bahwa transponder helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat penting lainnya itu memang sedari awal mati atau memang sengaja dimatikan.
Apakah cuaca buruk penyebabnya?
Berdasarkan laporan awal helikopter yang mengangkut Presiden Iran melakukan pendaratan darurat pada pukul 13.30 waktu setempat. Cuaca ketika itu dalam kondisi berkabut tebal.
BACA JUGA:Pembangunan Jatinangor City of Digital Knowledge Dimatangkan
Selain itu juga terjadi hujan di wilayah pegunungan sekitar 58 km sebelah selatan dari Qiz-Qalasi Dam dan 2 km barat daya desa Uzi. Hal ini seperti didampaikan pejabat Iran.
Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi kemudian memaparkan bahwa delegasi presiden tersebut melakukan perjalanan dengan konvoi 3 helikopter. Karena kondisi cuaca buruk dan kabut, helikopter presiden "terpaksa melakukan pendaratan darurat".
Beberapa tim penyelamat dikirim ke daerah tersebut. Hanya saja, tim tersebut terhambat oleh cuaca serta medan daerah itu.
Dua helikopter lainnya yang menemani helikopter presiden memulai pencarian selama 15 hingga 20 menit setelah kehilangan komunikasi. Namun, mereka juga harus melakukan pendaratan darurat.
BACA JUGA:Nah Loh! Bukan 3 Orang, Pelaku Pembunuhan Vina yang Masih DPO Ternyata Berjumlah 4