Menurut Feri, kalau sore Sudirman dan kawan-kawan sering nongkrong di dekat SMPN 11. “(mereka) benar kuli bangunan. Bukan geng motor, bukan pekerja kantoran,” terang Feri.
Feri semakin tidak yakin dengan pernyataan Aep ketika menggambarkan situasi yang terjadi pada malam 27 Agustus 2016.
BACA JUGA:Kakak Kandung Vina Bahas Sosok Mel Mel, Hal Ini yang Dikatakan
BACA JUGA:LPS Tuntaskan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR KR Indramayu
“Bayangkan saja, Aep buka gerbang cucian motor, di depana ada anak-anak. Mungkin gak menatap anak-anak itu satu per satu menghitung satu per satu?” kata Feri.
Terlebih lagi, sebelumnya Aep pernah digerebek warga lantaran membawa perempuan ke tempat cucian mobil tempatnya bekerja.
Di antaranya ada dua terpidana kasus Vina yang ikut menggerebek Aep.
“Keluar dari situ, abis berantem, abis digebukin si Aepnya (waktu digerebek), pasti nunduk, buang muka, atau dia tahanlah engga ngeroko, takut mau beli rokok sendirian di depan ada anak-anak, logikanya begitu mas,” papar Feri.
“Engga mungkin natapin satu-satu ada Pegi ada ini, apa lagi malem,” imbuhnya.
Ditanya apakah mungkin saja ada dendam pribadi antara Aep kepada terpidana kasus Vina? Feri tidak berani memastikannya.
“Kalau itu saya engga tahu, tapi ya semua orang bisa melihat dari gambaran masalah kayak gitu, dampaknya gimana, ujungnya gimana,” ujarnya.
Feri menegaskan, dirinya ingin bertemu dengan sosok Aep, saksi kunci kasus Vina Cirebon. Menurut kabar, Aep sekarang tinggal di Bekasi.
“Kalau palsu, bohong sih engga tahu, makanya saya pengen ketemu sama Aep,” cetusnya. (*)