BACA JUGA:Sah, Koalisi Nasdem dan Gerindra Kota Cirebon Menuju Pilkada 2024
BACA JUGA:Satu Malam, Polresta Cirebon Berhasil Sita Puluhan Botol Miras
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon 2023 mengalami kenaikan dari 18,65 persen menjadi 22.9 persen.
“Kami ingin pengetahuan dan kesadaran siswa tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA dalam kehidupan sehari-hari bisa terwujud."
"Sekolah juga, saya minta, untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk mendorong siswa agar lebih antusias dalam mengkonsumsi makanan B2SA,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi mengatakan, gerakan tersebut merupakan program strategis untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat, terutama generasi penerus bangsa.
BACA JUGA:Persib Bandung Kena Sanksi Berat, Tingkah Laku Buruk Penonton Kembali Terulang
BACA JUGA:Mitsubishi Fuso Hasilkan Mekanik Handal Melalui Program SMART
“Konsumsi makanan yang baik merupakan bekal untuk masa depan, selain sebagai salah satu bentuk atau upaya dalam penanganan stunting."
Pemenuhan gizi yang seimbang menjadi hal yang esensial, khususnya bagi anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan,” tukas Erus.
“Saya berharap, sosialisasi yang dilakukan ini bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya. (*)