Tendangan mendatar yang dilepaskan Osama Rasid, melebar di sisi gawang Ernando Ari.
Begitu juga dengan usaha yang dilakukan skuad Garuda. Giringan bola Marselino Ferdinan di sisi kanan pertahanan lawan, nyaris berbuah gol andai sodorannya kepada Rafael Struick tidak disapu pemain bertahan Irak.
Peluang bersih Indonesia, terjadi pada menit 19. Rafael yang berhasil melewati hadangan pemain Irak, berhasil berhadapan dengan Kiper lawan.
Namun usaha terakhirnya tidak berbuah gol, tendangannya berhasil diblok Kiper Irak. Jika saja bol disodorkan kepada Shyane Pattynama, mungkin hasilnya akan berbeda.
Peluang bagi Indonesia tidak berhenti. Menit 33 tendangan Sandy Walsh berhasil diamankan kiper lawan.
Begitu juga peluang terbaik jelang babak pertama berakhir, umpan Nathan kepada Shayne gagal dimaksimalkan karena sodoran pemain terakhir berhasil disapu lawan.
Hingga babak pertama berakhir, kedudukan Indonesia vs Irak bertahan 0-0.
Di babak kedua, Irak gantian berinisiatif menerapkan permainan menekan sejak peluit dibunyikan.
Masuknya dua pemain pengganti Irak, mengubah jalannya pertandingan hingga berbuah penalti bagi Irak menit 54.
Tendangan 12 pas berhasil dilesakkan oleh Aymen Hussein dan mengubah kedudukan 0-1 bagi Irak.
Tekanan yang dilancarkan pemain Irak terus berlanjut, membuat Jordi Amat harus diusir keluar karena mendapat hukuman kartu merah langsung pada menit 59.
Kekurangan jumlah pemain, membuat usaha Pasukan Garuda untuk menyamakan kedudukan semakin berat.
Alih-alih bisa membalas gol, blunder yang dilakukan kiper Timnas Indonesia Ernando Ari, menambah keunggulan bagi Irak.
Bermaksud mengecoh bola backpass, bola berhasil direbut pemain lawan dan berbuah gol pada menit 88 lewat kaki Ali Jasim.
Dengan kekalahan ini, Timnas Indonesia masih memiliki satu kali pertandingan melawan Filipina.
Pertandingan yang bakal digelar pada 11 Juni 2024 mendatang, Rizky Ridho dan kawan-kawan harus bisa menang.*