RADARCIREBON.COM - Pasar Kanoman Cirebon lebih identik dan lebih dikenal oleh masyarakat Kota Cirebon ketimbang keratonnya.
Pasar Kanoman dibangun pada tahun 1901 oleh Pemerintahan Hindia Belanda di lahan seluas mencapai 4.500 meter persegi.
Kemudian, luas bangunan Pasar Kanoman sekitar 3.103 meter persegi, kedua blok pasar terdiri dari 450 kios, 607 petian. Saat ini di pasar kanoman terdapat sekitar 10.780 pedagang.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Indonesia Lolos Babak Ketiga Usai Kalahkan Filipina 2-0
BACA JUGA:Hore! Indonesia Unggul Sementara 1-0 Atas Filipina
BACA JUGA:Idul Adha 1445 H, Kabupaten Cirebon Surplus Stok Hewan Kurban
Di Pasar Kanoman ini, anda bisa melihat dan menemukan prodak ikan laut, misalnya saja seperti blakutak dan cumi bulat yang gemuk.
Selain itu, di Pasar Kanoman ini juga menjual dan menyediakan cemilan khas Cirebon yang nantinya bagi para wisatawan bisa dijadikan sebagai oleh-oleh, seperti kerupuk melarat, rengginang udang, kerupuk kulit dan gapit.
Dari sisi lain, Keraton Kanoman terletak di belakang pasar, karena letaknya ini sehingga membuatnya tidak terlihat.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Pj Wali Kota Monitoring Cek Kesehatan Hewan Kurban
BACA JUGA:Harga Pasar Jay Idzes Meroket, Salip Thom Haye
Keraton Kanoman didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588 Masehi oleh Pangeran Muhammad Badrudin Kartawidjaya atau lebih dikenal dengan Sultan Anom.
Keraton Kanoman dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 175.500 meter persegi.
Rute untuk menuju Keraton Kanoman sendiri dari Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon ambil ke arah tenggara di Jalan Siliwangi, lalu teruskan ke Jalan Winaon belok kiri ke arah Jalan Kanoman lalu belok untuk masuk ke area pasar.