"Tahun 2023 lalu terjadi kekeringan di wilayah Kelurahan Argasunya yang berdampak pada belasan ribu jiwa. Berdasarkan jejak historis kejadian bencana tersebut, maka saat ini kita sedang dihadapkan pada ancaman yang cukup serius. Informasi-informasi ini hendaklah diiringi dengan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana," tandasnya.
BACA JUGA:Meriahkan Hari Jadi, 3 Organisasi Kolab Gelar Budaya Cirebon Guyub 2024
BACA JUGA:Kylian Mbappe Resmi Diperkenalkan Real Madrid di Depan Puluhan Ribu Fans
Diselenggarakannya apel kesiapsiagaan ini, Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi menuturkan, sebagai penanda bahwa Kota Cirebon telah siap siaga, siap kolaborasi, dan siap berkoordinasi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, baik itu dalam bentuk upaya mitigasi maupun tanggap darurat.
"Lima kecamatan di Kota Cirebon telah berkomitmen dalam akselerasi penanggulangan bencana melalui program kecamatan tangguh bencana. Program ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan, bahwa kecamatan memiliki peran yang strategis sehingga dapat dioptimalkan dalam upaya percepatan capaian urusan bencana," tuturnya.
Agus mengajak masyarakat untuk menjaga kelestariannya demi masa depan anak cucu.
"Mari kita jaga kelestariannya demi masa depan anak cucu kita. Libatkan seluruh unsur pentahelix yakni pemerintah, akademisi, masyarakat, media massa, dan dunia usaha dalam upaya mitigasi bencana, tanggap darurat, juga pemulihan fisik maupun sosial. Mari ciptakan budaya sadar bencana, untuk mewujudkan Kota Cirebon yang tangguh bencana," pungkasnya. (rdh)