Bandung Raya Dalam Ancaman Sesar Lembang, Berikut 15 Kecamatan yang Masuk Zona Merah Gempa Bumi

Kamis 18-07-2024,21:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Hampir setiap hari, wilayah Jawa Barat selalu mendapat ancaman bencana alam berupa gempa bumi.

Pasalnya, Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat merupakan lokasi pertemuan tiga lempeng benua, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, serta lempeng Eurasia.

Dari tiga lempeng benua tersebut, di Jawa Barat lempeng yang paling aktif dan sering bertumbukan adalah lempeng tektonik Indo-Australia.

Tumbukan ini berlangsung setiap saat dan kemudian menyebar dan dikonversi menjadi energi kinetik.

BACA JUGA:Amerika Serikat Hapus Hutang Indonesia Sebesar Rp565,53 Miliar, Tapi Ditukar Dengan…

BACA JUGA:Ini Langkah BRI Perkuat Keamanan Digital dari Serangan Siber

BACA JUGA:SMPN 1 Bangodua Deklarasi Anti Bullying, Berharap Jadi Sekolah Percontohan

Dari hasil tumbukan ini menghasilkan sejumlah sesar aktif di Jawa Barat, antara lain:

1. Sesar Cimandiri

2. Sesar Baribis

3. Sesar Lembang

4. Sesar Citarik

5. Sesar Garut Selatan (Garsela)

6. Sesar Cipamingkis

7. Sesar Cugenang

8. Sesar Cileunyi-Tanjungsari

BACA JUGA:Nyaris Tawuran, Pelajar Bawa Sajam Diduga Mau Nyerang, Kabur Dikejar 1 Sekolah

BACA JUGA:14 Ribu Unit Rutilahu ada Majalengka, Setiap Tahun 200 Rumah Direnovasi

BACA JUGA:Sekrup Ada Dagingnya Jadi Novum, Kasus Vina Cirebon Pembunuhan atau Kecelakaan? Ini Keyakinan Keluarga

Dari delapan ini, adalah Sesar Lembang yang gerakannya patut diwaspadai, sebab berada ditengah-tengah Ibukota Provinsi Jawa Barat, yakni Bandung.

Berdasarkan penelitian Penggunaan Network Analyst Dalam Pemetaan Shelter dan Jalur Evakuasi Bencana Gempa Bumi di Kawasan Permukiman Padat oleh Muhammad Hilmi Yura, dkk, Sesar Lembang terbentuk sekitar 2000 tahun lalu ketika terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,8 magnitudo.

Gempa tersebut membuat permukaan bagian utara sesar amblas sejauh 1,7 meter dari bagian selatan.

Lima ratus tahun kemudian, gempa lain terjadi dengan kekuatan 6,5 magnitudo, menyebabkan bagian utara sesar amblas dalam rentang kedalaman antara 0,5 hingga 1 meter dari bagian selatan.

BACA JUGA:Pengamat: Pemilihan Bupati Cirebon 2024 Diikuti 2 Pasangan, Ini Kandidatnya

BACA JUGA:Pendamping Imron Siap Diumumkan, Nama Dimunculkan Akhir Juli

Dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, pergerakan Sesar Lembang terjadi setiap tahun dengan kecepatan antara 0,2 hingga 2,5 milimeter per tahun.

Sesar ini masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7, dengan periode pengulangan sekitar 170 hingga 670 tahun.

Pada tahun 2006, penelitian dari Institut Teknologi Bandung (ITB)   menunjukkan bahwa Sesar Lembang ini bergerak sekitar 4-6 milimeter per tahun.

Data ini mengindikasikan bahwa aktivitas sesar berlanjut dan pergerakan relatif antar lempeng bumi masih berlangsung.

BACA JUGA:Lepas Mupen Racing dan Bakti Sosial, PJ Bupati Cirebon Berharap Peringatan Hari Keluarga Nasional

Tahun 2011, Sesar Lembang kembali mengalami pergerakan signifikan yang menghasilkan gempa dengan kekuatan 3,4 magnitudo. Gempa ini merusak rumah-rumah di kawasan Bandung Utara dan sekitarnya.

Data ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang tetap memiliki potensi bahaya yang mengancam wilayah-wilayah yang dilewatinya.

Dilansir dari YouTube Aneka Sejarah, Kamis 18 Juli 2024, ada 15 kecamatan yang masuk zona merah gempa Sesar Lembang:

1. Kecamatan Cibiru, Kota Bandung;

2. Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung;

3. Kecamatan Gedebage, Kota Bandung;

4. Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung;

5. Kecamatan Regol, Kota Bandung;

6. Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung;

BACA JUGA:Lepas Mupen Racing dan Bakti Sosial, PJ Bupati Cirebon Berharap Peringatan Hari Keluarga Nasional

7. Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung;

8. Kecamatan Lengkong, Kota Bandung;

9. Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung;

10. Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung;

11. Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat;

12. Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat;

13. Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat;

BACA JUGA:Indomaret Salurkan Bantuan Bencana Banjir Kabupaten Cirebon

14. Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat;

15. Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Maka dari itu, sebagian besar ahli menyarankan adanya pemantauan terus-menerus untuk mitigasi risiko bencana yang lebih baik. (*)

Kategori :