Potensi Lowongan Pekerjaan, Pabrik Baterai Mobil Listrik Bakal Hadir di Majalengka

Kamis 08-08-2024,17:00 WIB
Reporter : Baehaqi
Editor : Asep Kurnia

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Pabrik baterai mobil litrik bakal hadir di Majalenngka. Kondisi tersebut berpotensi bisa membuka banyak lowongan pekerjaan.

Hal tersebut, diungkapkan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, H Eman Suherman dalam sebuah kesempatan.

Eman menegaskan, investasi besar akan segera masuk ke Kabupaten Majalengka, khususnya dalam konteks Rebana Metropolitan Jawa Barat yang memiliki potensi ekonomi yang besar. 

"Majalengka semakin menarik minat investasi. Saat ini, sedang direncanakan pembangunan pabrik batu baterai untuk mobil listrik yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 16 ribu orang," ucap H Eman dikutip dari Radar Cirebon.

BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon, Apa Azab Bagi Orang yang Berbohong saat Sumpah Pocong?

BACA JUGA:Dilengkapi Bumbu Mayat, Persiapan Sumpah Pocong Iptu Rudiana dan Saka Tatal

Pabrik baterai mobil litrik tersebut, menurut H Eman, bakal menempati lahan seluas 1.600 hektare.

Dijelaskan lebih lanjut, keberadaan industri di Kabupaten Majalengka yang jumlahnya semakin banyak saat ini, menjadi salah satu perhatian penting.

Kepada media, H Eman yang merupakan salah satu bakal calon bupati (Bacabup) Majalengka, mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomitmen untuk memperluas lapangan pekerjaan.

Keinginan tersebut, menurutnya, dari hasil survei kebutuhan mendesak masyarakat yang telah diidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Majalengka.

BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon, Jadwal dan Lokasi Sumpah Pocong Iptu Rudiana vs Saka Tatal

BACA JUGA:BYD Mencapai Kesuksesan Besar di GIIAS 2024

"Dari survei yang kami lakukan, kami melihat bahwa masyarakat Majalengka sangat mendambakan perubahan positif, terutama dalam hal lapangan pekerjaan," ujarnya belum lama ini.

Eman menyoroti bahwa salah satu keluhan utama yang sering kali diutarakan adalah minimnya lapangan pekerjaan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh ketimpangan jumlah pekerja pria dan wanita di beberapa sektor industri, seperti pabrik.

Kategori :