JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Efek penggunaan judi online (judol) benar-benar meruntuhkan sendi ekonomi masyarakat Indonesia.
Hal ini terungkap dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahwa ada 8 juta masyarakat kelas atas menengah turun kasta menjadi menengah karena judol.
"Ada persoalan di kelas menengah kita, jadi ada penurunan kalau nggak salah 8 juta yang turun kelas," kata Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hokky Situngkir kepada wartawan di Kantor Kominfo, Jumat 9 Agustus 2024.
BACA JUGA:Kepala BPIP Sambut Iringan Duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi ke Kaltim
BACA JUGA:Penjual Kopi Keliling di Indramayu, Raup Omset Jutaan Rupiah Sehari
BACA JUGA:Kejutan! Kades Panjalin Kidul Unggul di Survei Pilkada Majalengka 2024
Dalam kesempatan ini dia menanyakan mengapa seiring dengan meningkatnya transformasi digital, perekonomian masyarakat justru makin menurun yang seharusnya naik seiring pertumbuhan transformasi digital.
"Ketika transformasi digital sudah besar, kenapa malah turun (perekonomiannya) harusnya membesar atau naik lah harusnya," tuturnya.
BACA JUGA:Sumpah Pocong Saka Tatal, Ajang Mencari Popularitas dari Kasus Vina Cirebon
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Tuding Disdik - Sekolah Minim Pembinaan Pelajar
BACA JUGA:Pro Kontra Sumpah Pocong Saka Tatal, Budayawan: Bukan Tradisi Masyarakat Cirebon
Menurut pengamatannya sebagai Dirjen Aptika selama kurang lebih tiga minggu, dengan turunnya perekonomian masyarakat kelas menengah di Indonesia merupakan dampak dari judi online yang banyak memengaruhi masyarakat kelas menengah.
“80 persen judol di Indonesia itu kelas menengah ke bawah,” ucap Hokky.
Dari kondisi tersebut, Hokky meminta kepada masyarakat untuk terus maupun wartawan untuk terus memperhatikan isu-isu terkait dengan aktivitas judi online di Indonesia.
BACA JUGA:Inovasi Kuliner Kafe Buri Umah, Padukan Ramen dengan Bunga Kecombrang