“Ini menunjukan bahwa Cirebon ini sangat dekat dengan tradisi pesisiran. Banyak sekali produk olahan yang berasal dari hasil laut yang bisa kita temukan di Cirebon. Bahkan Cirebon juga dikenal sebagai Kota Udang," jelasnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa cara pembuatan bekasen ikan dimulai dengan membersihkan ikan.
Biasanya ikan yang digunakan adalah ikan Kakap dan atau Kerapu.
Ikan yang sudah dibersihkan, dipotong kecil-kecil oleh sejumlah wanita dari keluarga keraton. Sebelum diawetkan, dimasukkan ke dalam gentong.
Ikan-ikan yang akan difermentasi itu kemudian ditaburi dengan olahan rempah-rempah seperti garam, gula merah yang dihaluskan, dan nasi putih. Kemudian ikan ditutup rapat dengan abu gosok.
Ikan dalam gentong itu kemudian diawetkan selama kurang lebih satu bulan.
Mulut gentong ditutup rapat dengan kertas tebal dan disimpan di ruang Pungkuran Dalem Arum di Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Setelah satu bulan, gentongnya baru dibuka dan kemudian ikan yang sudah difermentasi itu diambil dan diolah lagi untuk kemudian disajikan sebagai salah satu menu dalam prosesi Panjang Jimat," jelas Ratu Alexandra. (*)