CIREBON, RADARCIREBON.COM – Bekasem ikan adalah menu wajib di Keraton Kasepuhan Cirebon yang dibuat satu bulan sebelum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini sudah bertahan sejak ratusan tahun silam. Pembuatan bekasem ikan dipertahankan hingga kini. Menunjukan betapa kayanya kebudayaan psisir di Cirebon.
Bekasem ikan adalah masakan tradisional yang menjadi menu wajib untuk disantap oleh keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon saat peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Menu makanan ini berupa ikan yang difermentasi selama satu bulan penuh. Nantinya disajikan pada prosesi Panjang Jimat atau Pelal.
BACA JUGA:Kepemimpinannya Lemah, Lucky Hakim Dinilai Pengamat Tidak Pantas Jadi Bupati
Yaitu, pagelaran budaya yang menjadi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan.
Bekasem Ikan akan menyertai Nasi Jimat sebagai lauk yang disantap saat Panjang Jimat atau Pelal oleh Keluarga Kesultanan Cirebon.
Dijelaskan oleh Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon, Alexandra Wuryaningrat, proses pembuatan bekasem ikan dilakukan sejak bulan shafar atau satu bulan sebelum peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Nah, untuk tahun ini, proses pembuatan bekasem ikan dilakukan sejak 7 Shafar 1446 H atau Senin, 12 Agustus 2024.
BACA JUGA:Eks Striker Persib Bandung Herman Dzumafo Cetak Hattrick di Laga Final Meika Jaya Cup Kuningan
“Alhamdulillah untuk tahun ini kami bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menggelar tradisi ini,” ungkapnya dilansir dari Harian Radar Cirebon.
“Ini sekaligus untuk mengkampanyekan makan ikan secara berkelanjutan di Kota Cirebon sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat," imbuh Ratu Alexandra.
Menurut dia, tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Para pemangku adat di Keraton Kasepuhan selalu menjadikan bekasem ikan sebagai salah satu menu wajib pada menu Panjang Jimat dalam peringatan Pelal Ageng.
BACA JUGA:Otewe Bareskrim Polri, Saka Tatal Bakal Ungkap Sejumlah Hal di Depan Penyidik