CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pentingnya perguruan tinggi berkontribusi dalam pembangunan kawasan rebana.
Hal ini mengemuka saat seminar Peran perguruan tinggi dalam menghadapi peluang dan tantangan dalam pembangunan kawasan rebana berkelanjutan yang digelar Fakultas Tehnik Universitas Swadaya Gunung Jati, Rabu (14/8) di Auditorium Kampus I Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).
Dekan Fakultas Teknik UGJ Cirebon, DR Nurullah Budi Siswanto ST MT mengatakan, kawasan rebana punya luas 40 ribu hektar kawasan industri, ini strategis untuk meningkatkan daya peningkatan kawasan pembangunan ciayumajakuning. Tentunya, butuh effort semua pihak terutama jajaran pemegang kebijakan.
Sebagai perguruan tinggi menyediakan seluruh SDM nya, sehingga punya entri point menumbuhkan simpul simpul.
BACA JUGA:Syarat Provinsi Cirebon Raya Sudah Terpenuhi, Tinggal...
“Tanpa dimulai produk ini di seminar ini, kita diberikan wawasan idealnya perguruan tunggul masuk di enggel mana,” ujar. Nurullah.
Rektor UGJ Prof DR Ir Achmad Faqih MM mengatakan, seminar ini strategis kepedulian akaddemisi dan praktisi peduli pembangunan balasan rebana.
Peran perguruan tinggi, sangat tinggi bisa menghasilkan SDM berkualitas. 20 tahun kedepan menjadi Indonesia menjadi negara besar ketika generasi emas ini dibekali.
Apalagi potensi sumber daya alam di Indonesia. “2/3 nikel cadangannya di Indonesia, tinggal bagaimana memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” bebernya.
BACA JUGA:Hotel di Kuningan Juga Diretas, Modusnya Sama
Kolaborasi PT dan swasta, menurut Faqih, dibutuhkan membangun kawasan rebana. Karena diharapkan menjadi kawasan metropolitan yang maju, dan ini butuh kepedualian semua pihak mendukung kegiatan ini.
“Harus punya targetan dan capaian kedepan dalam ke sejahterakan masyarakat,” terangnya.
Kawasan rebana, menurut Faqih, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Makanya perlu konsep yang mendorong terbentuknya kawasan rebana. (abd)
BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Ada 3 Klaster dari Warpat, Warbeh hingga Dawuan