Demi Kepentingan Penelitian, Inilah yang Terjadi pada Otak Albert Einstein Pasca Meninggal Dunia

Jumat 16-08-2024,06:30 WIB
Reporter : Rio Aji
Editor : Moh Junaedi

Dia pun meminta izin kepada sang putra Albert Einstein untuk mengambil otak sang ayah untuk dijadikan sebagai obyek penelitian dengan alasan kepentingan ilmiah.

Walaupun Hans Albert dengan berat hati menyetujui permintaan Harvey, namun sang ahli patologi itu akhirnya dipecat dari Rumah Sakit Princetton tempat dia bekerja selama ini.

BACA JUGA:KAI Daop 3 Cirebon implementasikan PLTS di Stasiun Cirebon

BACA JUGA:Presiden Serahkan Bonus ke Atlet Peraih Medali Olimpiade Paris 2024, Menpora: Bebas Pajak

Setelah itu Harvey membawa otak Einstein ke Philadelphia untuk dianalisa guna mengungkap rasa kecerdasan sang Albert Einstein.

Sesampainya di Philadelphia, Thomas Harvey memotong bagian otak Albert Einstein menjadi 240 bagian, kemudian selanjutnya diawetkan dalam seloidin, semacam zat selulosa yang keras dan kenyal.

Selanjutnya Thomas Harvey memasukan potongan-potongan otak itu kedalam 2 toples dan menyimpannya di ruang bawah tanahnya.

Aksi Thomas Harvey itu kali ini diketahui oleh sang istri dan sang istri mengancam Thomas Harvey akan membuang otak Albert Einstein yang sudah dimasukan ke dalam 2 toples.

2

BACA JUGA:Pemancing Tenggelam di Bendungan Kuningan, Kejar Joran Hingga Kedalaman 10 Meter

Karena sudah ketahuan oleh sang istri akhirnya Thomas harvey berniat untuk mengirim sebagian otak Albert Einstein kepada peneliti lainnya, sedangkan bagian otak yang lainnya iya bawa kemana-mana untuk dia analisa sendiri.

Dia beralasan, karena pastinya akan membutuhkan ilmuwan dan peneliti lainnya untuk menganalisa otak Albert Einstein.

Dari Philadelphia, Harvey membawa otak Albert Einstein ke Midwest, Whichita (Kansas), kemudian menuju Weston (Missouri), sesuai dimana dia bekerja.

Thomas Harvey juga pernah menyimpan otak Albert Einstein di dalam sebuah kotak sari buah apel di dalam kulkas, ketika ia menjadi seorang pengawas medis di laboratorium pengujian biologi di Wichita.

BACA JUGA:Ramai-Ramai Ajukan PK, Ini Tanggapan Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina

Di tengah-tengah kesibukan Thomas Harvey sebagai seorang pengawas medis di laboratorium pengujian biologi di Wichita pastinya dia selalu meluangkan waktunya untuk meneliti otak Albert Einstein tersebut.

Pada tahun 1985, Thomas Harvey bersama dengan rekan peneliti di California menerbitkan sebuah studi pertama tentang otak Albert Einstein. Mereka meyakini, otak Albert Einstein itu memiliki proporsi neuron gila yang tidak normal.

Kategori :