Cirebon yang dinisbahkan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia, bahkan memiliki historiografi yang masih terbilang buruk.
Namun bagaimanapun, sejarah terus memanjang dalam waktu. Berbagai peristiwa lampau meninggalkan ekses dan jejak di masa kini.
Dalam hal ini, kesusastraan Cirebon hadir sebagai penghayat dan penafsir atas berbagai tanda dan gejala.
Hingga dalam bingkai historiografi, karya-karya sastra di Cirebon yang memuat tafsir Kota menjadi menarik dikaji.
Sejumlah karya sastra di Cirebon telah berhasil menghadirkan tafsir dan cita rasa yang dapat dijadikan alternatif perspektif dalam penulisan sejarah.
“Karenanya, agenda Pekan Sastra Cirebon bisa dijadikan ikhtiar kecil untuk menelusuri silang sengkarut histiografi kota,” ungkap Nissa. (*)