BACA JUGA:Pilkada Kota Cirebon: Rekom Parpol untuk Eti-Suhendrik Bertambah
BACA JUGA:Alasan Imron-Agus Deklarasi di Makam Mbah Kuwu Cirebon, Oh Ternyata..
Menurutnya, saat ini kondisi psikologis para terpidana dalam keadaan baik-baik saja. Mereka juga terlihat bersemangat menghadapi PK.
“Kondisi mereka sehat-sehat saja, secara psikologi,” cetusnya.
Titin menegaskan, pihaknya menekankan agar para terpidana berani mengungkap kebenaran. Tidak merasa takut dan gentar lagi seperti sebelumnya.
Menurut Titin, sangat besar harapan para terpidana untuk bebas di tahun 2024 ini.
“Mereka ingin bebas, Insya Allah. Karena mereka juga meyakini tidak pernah terlibat dalam urusan itu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus Vina Cirebon terkait dengan penemuan jasad seorang remaja laki-laki bernama Muhamad Rizky alias Eki bersama dengan kekasihnya Vina.
Keduanya ditemukan tergeletak di jembatan Flyover Talun, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Kasus ini kemudian dikaitken oleh penyidik kepolisian dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Polisi menangkap delapan orang tersangka.
Mereka semua kemudian dijebloskan ke penjara. Satu di antanya adalah terpidana anak bernama Saka Tatal yang akhirnya bebas bersyarat pada tahun 2020.
Saka kini sudah bebas murni. Dia juga terus menyuarakan keyakinannya dan menuntut rekan-rekannya dibebaskan pula.