Menangkal Abrasi di Pantura Cirebon, Begini Perjuangan Fachrudin Cs Melestarikan Hutan Mangrove

Kamis 12-09-2024,11:00 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Tatang Rusmanta

Usai berkeliling di Taman Mangrove, giliran Dedi Dermawan, Community Relations Officier yang menceritakan awal mula mendukung penanaman mangrove di Jadimulya.

Dandi bercerita di tahun 2021 menjadi tahun pertama ia melihat semangat Fachrudin dan relawannya menanam mangrove.

Di tahun 2022, Pertamina mulai membantu memberikan bibit pohon Mangrove. Menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), program ini diberi nama Jaga Wana Rahayu (Jawara).

Dengan mengambil singkatan dari nama burung, program kerja terdiri dari 3 program yakni Kenari, Elang, dan Pipit.

Kenari merupakan Keanekaragaman Wana Lestari di dalamnya terdiri dari Ekowisata Mangrove, Penanaman Bibit Mangrove, Coastel Clean Up, Inovasi Break Water.

Elang merupakan Ekonomi Berkelanjutan dan Menguntungkan yakni batik mangrove, produk olahan mangrove, dan handycraft mangrove.

Sedangkan Pipit merupakan Pendidikan Ekosistem Pesisir Terpadu dimana dilakukan pengenalan mangrove, bahan edukasi mangrove, dan kurikulum mangrove.

"Sepanjang 2022-2024 sudah ada 27.706 bibit pohon mangrove yang kami berikan, targetnya ada 10ribu yang diberikan lagi tahun ini," ujarnya.

Berbeda dari penyaluran TJSL biasnaya, di program Jawara ini tantangan juga diraskaan oleh Dedi dan timnya.

Program pendampigan Jawara ini akan berlangsung selama lima tahun. Namun memastikan bibit pohon ini berhasil tumbuh cukup sulit.

Pasalnya bibit pohon harus dijaga dari penumpukan sampah belum lagi gelombang tinggi yang belum bisa dihindari karena tidak memiliki pemecah gelombang.

"Pembersihan pantai pun kerap kita bantu, namun belum sampai satu minggu penumpukan sampah sudah kembali terjadi, memang untuk mensukseskan program ini harus ada Kerjasama yang solid dan semangat bersama," ungkapnya.

Kategori :