Terungkap Kata Terakhir Pilot MAS MH370 KUALA LUMPUR - Lima hari sejak dinyatakan hilang, pesawat Malaysia Airlines (MAS) rute Kuala Lumpur-Beijing belum kunjung ditemukan. Hasil pencarian besar-besaran yang melibatkan sebelas negara masih nihil. Bukannya menambah jelas nasib dan lokasi pesawat, koordinasi informasi yang lemah oleh pemerintah Malaysia justru menambah spekulasi soal hilangnya pesawat bernomor penerbangan MH370 itu. Pemerintah Malaysia sebagai pemilik maskapai terlihat bingung dengan terus bertambahnya petunjuk yang belum dipastikan kebenarannya. Di sisi lain, keluarga 239 penumpang dan awak pesawat yang hilang itu kian resah dan mulai tidak sabar menunggu kepastian. Kebingungan pihak Malaysia terlihat saat pejabat yang satu melontarkan pernyataan yang berlainan dengan pejabat sebelumnya. Bahkan, sering ada pejabat yang meralat pernah melontarkan petunjuk soal hilangnya MH370. Ketidakkonsistenan terakhir ditunjukkan Panglima Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) Jenderal Rodzali Daud. Kemarin komandan Angkatan Udara Malaysia itu mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah kabar media bahwa radar militer kesatuannya berhasil menangkap sinyal pesawat yang diberitakan keluar dari jalur reguler. Padahal, menurut laporan sejumlah media lokal, Rodzali pada 9 Maret 2014 pernah mengatakan bahwa Angkatan Udara Malaysia menyatakan, \"Tidak tertutup kemungkinan pesawat berputar arah.\" Berdasar pernyataan Rodzali itulah, Malaysia memutuskan untuk memperluas pencarian dari sebelah selatan Teluk Thailand ke sebelah utara Selat Malaka, terutama ke laut di sekitar Pulau Penang. Namun, saat belum ada tanda-tanda dari pesawat itu di sekitar Selat Malaka, Rodzali malah membantah pernah berkata demikian dan minta media mengoreksi. \"Saya meminta semua yang salah melaporkan untuk membetulkannya dan mengoreksinya demi mencegah interpretasi terlalu jauh atas laporan tidak akurat dan salah ini,\" kata Rodzali seperti diberitakan The Star kemarin. Blunder pernyataan vital seperti Rodzali itu mengulang kesalahan yang dilakukan pejabat Kementerian Transportasi. Tiga hari lalu Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman menegaskan, wajah dua penumpang berpaspor palsu di MAS MH370 mirip pemain sepak bola Mario Balotelli. Sehari kemudian pernyataan itu ternyata bertolak belakang dengan temuan bahwa pemilik dua paspor tersebut adalah dua pemuda Iran yang wajahnya sama sekali tidak mirip Balotelli. Atas kesalahan tersebut, pemerintah Malaysia meminta maaf. Bukti lain dari makin tidak fokusnya pencarian adalah mulai dilibatkannya tenaga-tenaga di luar tenaga ahli. Dukun Malaysia Ibrahim Mat Zin kemarin mengadakan sesi ritual kedua dalam upaya membantu mencari pesawat Malaysia Airlines. Ibrahim yang mengklaim sebagai raja nujum sejagat dengan gelar datuk mahaguru itu melakukan ritual di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Lelaki 80 tahun itu ditemani beberapa asisten. Dalam melakukan ritual, Ibrahim menggunakan air zamzam, dua buah kelapa, sebuah tongkat, dan karpet ajaib. Sesi ritual tersebut digelar di bagian menara pengawas KLIA dan menarik perhatian banyak orang. \"Tujuan ritual ini adalah melemahkan roh jahat sehingga tim penyelamat dapat menemukan pesawat itu jika memang telah menabrak,\" kata Ibrahim kepada wartawan. Ibrahim mengatakan, ritual simbolis seperti itu telah digunakan di banyak generasi. Ibrahim menjelaskan, dirinya melakukan ritual tersebut atas kemauan sendiri meski ada laporan yang menyebut pemimpin Malaysia telah mengundang dia. TETANGGA KECEWA Ketidakpastian yang melanda Malaysia yang mengoordinasi pencarian akhirnya memengaruhi sikap tetangganya. Vietnam yang selama berhari-hari membantu pencarian memutuskan untuk mengurangi operasi. \"Kami tetap mengerahkan sejumlah penerbangan untuk memantau, namun sebagian aktivitas dihentikan sementara waktu,\" kata Deputi Menteri Transportasi Vietnam Pham Quy Tieu Rabu kepada para jurnalis seperti dikutip kantor berita Reuters. Efeknya, Vietnam menghentikan operasi pencarian lewat kapal. Langkah Vietnam mengurangi operasi pencarian itu tak lepas dari kegusaran karena sikap Malaysia. Hanoi telah meminta Kuala Lumpur memverifikasi kabar bahwa MH370 mengubah rute sebelum hilang kontak. Namun, belum ada tanggapan yang memuaskan dari Malaysia. Pemerintah Tiongkok pun, seperti dikutip stasiun berita BBC, mengkritik ketidakjelasan yang diperlihatkan Malaysia dalam menyelidiki benar tidaknya MH370 melenceng dari jalur reguler. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa informasi yang berlainan itu terlihat \"cukup kacau\". Sementara itu, TNI Angkatan Udara belum mengendurkan upaya pencarian. Dengan pesawat Boeing 737-200 versi militer yang dilengkapi radar dan kamera, TNI-AU selama tiga jam menelusuri perairan Indonesia di Selat Malaka kemarin. \"Tim pencari belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat MH370,\" kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Soewondo Kolonel (Pnb) S.M. Handoko. Pemantauan berlangsung di kawasan utara Pulau Sumatera hingga melewati Laut Andaman. KATA TERAKHIR Perkembangan terbaru dari pencarian MAS MH370 adalah terungkapnya kata-kata terakhir pilot sebelum dia dan pesawat hilang dari pantauan radar. \"Alright, good night (baiklah, selamat malam)\". Kata-kata itulah yang terakhir diucapkan pilot MAS MH370 sebelum lenyap Sabtu lalu. Ucapan terakhir pilot tersebut terungkap dalam pertemuan antara pejabat Malaysia dan keluarga penumpang asal Tiongkok di Beijing kemarin. Keterangan itu disampaikan para pejabat penerbangan sipil Malaysia pada pertemuan dengan hampir 400 kerabat dari penumpang asal Tiongkok yang difasilitasi Duta Malaysia untuk Tiongkok Datuk Iskandar Sarudin di Hotel Metropark Lido. Pertemuan itu dituntut para keluarga penumpang asal Tiongkok yang marah dan frustrasi setelah tidak ada kemajuan yang berarti dari pencarian pesawat. Mereka menuntut jawaban pasti dari pemerintah Malaysia. Dalam pertemuan selama hampir dua jam, seperti dikutip The Star, lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban yang muncul. Para pejabat penerbangan Malaysia mengungkapkan, kata-kata terakhir yang didengar dari pilot MH370 disampaikan setelah pengendali lalu lintas udara Malaysia mengatakan, (kru) di kokpit menyatakan bahwa mereka memasuki wilayah udara Vietnam dan pengendali lalu lintas udara akan diambil alih petugas dari Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Terkait dengan keluarga penumpang WNI, seorang pejabat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Dino Nurwahyudin mengatakan, saat ini ada tiga keluarga penumpang Malaysia Airlines dari Indonesia yang masih bertahan di negeri jiran untuk menunggu informasi yang jelas. Mereka terus berdoa dan memiliki secercah harapan bahwa anggota keluarga mereka akan ditemukan selamat. Keluarga penumpang, ujar Dino, memang mengeluhkan lambatnya pencarian. \"Tetapi, pihak KBRI membantu menjelaskan situasi yang saat ini tengah berlangsung. Pihak Malaysia Airlines pun selalu memberikan perkembangan soal proses pencarian,\" kata Dino yang menjabat kepala Satuan Tugas Perlindungan WNI di KBRI Kuala Lumpur. Sikap wakil keluarga asal Indonesia di Kuala Lumpur, menurut Dino, tidak seekstrem keluarga penumpang di Beijing yang mengamuk saat menanti di Bandara Internasional Beijing. Sebanyak 153 penumpang merupakan warga negara Tiongkok. (StratTimes/BBC/MalayOnline/c1 0/kim)
Lima Hari Nihil, Malaysia Bingung
Kamis 13-03-2014,09:49 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :