RADARCIREBON.COM – Maruarar Sirait murka sampai gebrak meja beberapa kali saat rapat Kementerian PKP.
Mantan Anggota DPR RI ini sekarang menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Ara, sapaan karib Maruarar Sirait, menggebrak meja beberapa kali saat memimpin rapat di kementeriannya.
Ternyata, kemarahan Ara memuncak lantaran kecewa birokrasi di Kementerian PKP dinilainya lamban dan sangat mengerikan.
BACA JUGA:Jelang Debat Perdana Pilkada Kota Cirebon 2024, Eti-Suhendrik Masih Unggul Dalam Survei
BACA JUGA:Kinerja Q3 BTPN Syariah Sesuai Prediksi: Konsisten Perbaiki Kualitas, Nasabah Dilayani Tuntas
Itu setelah dia mengirimkan surat resmi untuk Jaksa Agung, ST Burhanuddin.
Surat itu ditandatangani oleh Ara pada 22 Oktober 2024. Tapi baru diterima Jaksa Agung pada 28 Oktober 2024.
"Saya itu menteri, tanggal 22 kirim surat, tanggal 28 baru sampai," demikian dikatakan Maruarar dengan suara penuh tekanan saat memimpin rapat internal yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian PKP, dikutip Rabu (30/10/2024).
Maruarar Sirait mengaku malu dengan Jaksa Agung saat bertemu di Magelang dan menanyakan perihal surat tersebut.
BACA JUGA:Suhu Panas yang Melanda Indonesia Diperkirakan Hingga Akhir Oktober
BACA JUGA:Melihat dari Dekat Mushaf Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Cirebon Bagongan
"Pak Jaksa Agung sama saya ngomong, dia sudah cek, dia belum terima surat, itu waktu kita ketemu di Magelang (agenda retret Kabinet Merah Putih). Makanya saya minta, semua surat saya yang dikirim ada tanda terimanya, yang menerimanya," tuturnya.
Ara sangat kecewa. Menurut dia kinerja birokrasi di Kementerian PKP terlalu lambat. Bahkan, menurut dia, sangat mengerikan.
"Ngeri enggak bu, pantes Jaksa Agung belum terima. Mengerikan birokrasi kita. Menteri tanda tangan tanggal 22, baru sampai di sana tanggal 28. Ya bagaimana (surat yang lain), surat menteri saja begitu kok," tandasnya sambil menggebrak meja.