RADARCIREBON.COM – Demo wartawan di Indramayu menuntut Calon Bupati Indramayu, Lucky Hakim, untuk klarifikasi.
Puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu (FKJI) ini menggelar aksi unjuk rasa alias demo di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Selasa, 19 November 2024.
Demo wartawan di Indramayu ini merupakan respons terhadap video Lucky Hakim yang viral baru-baru ini.
Di dalam video tersebut, Lucky Hakim diduga telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap wartawan dan dan media lokal.
BACA JUGA:Jalan Sehat Selawe Lan Selawase HUT ke-25 Radar Cirebon, Kapolres Ciko: Kami Sepenuhnya Mendukung
Di dalam aksinya tersebut, para jurnalis membawa spanduk dan poster berisi kekecewaan, dan kecaman serta tuntutan kepada Lucky Hakim.
Mereka menuntut sang Calon Bupati untuk melakukan klarifikasi dan menegaskan, bahwa mereka hanya menghendaki pemimpin Indramayu yang memiliki integritas serta menghormati profesi jurnalistik.
Dikatakan oleh Hendra Sumiarsa, orator aksi damai tersebut, bahwa kepemimpinan yang memiliki wibawa sangatlah penting.
"Kami membutuhkan pemimpin yang amanah dan berwibawa serta menguasai tentang kepemimpinan. Pemimpin tanpa norma, maka dia bukan seorang pemimpin. Kami tetap akan menjaga salah satu pilar demokrasi, dengan menginformasikan kepada seluruh masyarakat bahwasannya Pilkada harus berjalan secara kondusif," ujarnya.
BACA JUGA:Ada Ratusan Warung Makan Khas Indonesia di Bavet Kamboja Dicurigai Sarang Judol
BACA JUGA:Dampak Banjir Rob di Indramayu, Warga Keluhkan Hal Ini ke Pj Gubernur
Hendra juga meminta Lucky datang langsung menemui massa aksi, dan memberikan penjelasan atau klarifikasi atas ucapannya.
"Jangan memprovokasi masyarakat Indramayu. Kalau misalkan Lucky Hakim melihat tayangan secara live dari teman-teman, silakan hadir di sini dan berikan statement kepada kami. Berita sampah seperti apa yang dinyatakan oleh Lucky Hakim?" tandas Herman.
Sebelumnya, beredar video Calon Bupati Indramayu Lucky Hakim diduga menghina profesi wartawan dan media lokal.
Di dalam video tersebut Lucky Hakim menyinggung soal "berita sampah" yang dinilai oleh para wartawan sebagai penghinaan terhadap profesi jurnalis.