Tanah Akan Diteliti Selama 2 Minggu LEMAHABANG - Nampaknya warga Desa Belawa dan Wangkelang, Kecamatan Lemahabang masih harus bersabar untuk kembali menikmati jalan Cipeujeuh-Kamarang dengan normal. Sebab amblasnya jalan yang terletak di wilayah perbukitan Gunung Beas, Desa Belawa itu belum bisa ditangani dengan cepat. Lambatnya penanganan dikarenakan kondisi tanah yang masih labil, sehingga perlu kehati-hatian dengan teknik penanganan yang khusus. Dari pantauan Radar di lapangan kemarin (7/2) PU Bina Marga Kabupaten Cirebon baru melakukan pengambilan sampel tanah di sekitar lokasi amblas untuk bahan kajian dalam menindaklanjuti pemulihan kondisi jalan. Menurut salah satu petugas pelaksana lapangan Dinas PU Bina Marga yang kemarin mengambil sampel tanah, M Said, tujuan pengambilan sampel tanah ini untuk mengetahui kondisi dan struktur tanah di lokasi tersebut. Dia melanjutkan, teknis yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan memasang bor yang panjangnya sekitar 1,5 meter di dua titik berbeda. Jarak antara kedua titik tersebut berkisar 2-3 meter. “Tanah kami bor hingga kedalaman beberapa meter tergantung dari letak lapisan tanah yang paling keras, kemudian setelah mencapai lapisan tanah yang kami inginkan, baru bor kami angkat,” lanjutnya. Setelah sampel didapatkan, tanah itu diteliti oleh PU Bina Marga Kabupaten Cirebon. “Proses penelitian ini membutuhkan waktu selama 2 minggu,” kata Said. Hingga saat ini, PU Bina Marga Kabupaten Cirebon masih mempertahankan prediksinya bahwa amblasnya jalan tersebut karena labilnya kondisi tanah. “Untuk sementara, penyebabnya karena tanah yang labil,” pungkasnya. Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM, bersama Wakil Bupati Cirebon, H Ason Sukasa SmHk didampingi Muspika Kecamatan Lemahabang, Bina Marga kabupaten Cirebon, dan Dinas Perhubungan, juga meninjau langsung lokasi jalan Belawa. Kunjungan bupati dan rombongan sempat membuat macet, karena jalan yang sempit, sehingga kendaraan yang akan menuju atau dari Belawa terpaksa harus dihentikan sementara. Dalam kunjungannya yang singkat, bupati memanfaatkan waktu untuk berkoordinasi secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam perbaikan jalan yang amblas. Menurut Bupati Dedi, untuk perbaikan amblasnya ruas jalur tersebut dibutuhkan dana paling sedikit Rp2 miliar. Dan untuk menindaklanjuti hal ini, akan diajukan langsung pada gubernur dari dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT). Untuk penanggulangan awal, akan digunakan dari dana Posko Bantuan Bencana Alam (PBBA) Pemda. Untuk penyelesaiannya diperkirakan dalam kurun waktu tiga minggu, perbaikan jalan sementara dapat terselesaikan. “Untuk sementara penanggulangan awal untuk perbaikan jalur akan digunakan dana dari pos bencana alam, sebesar Rp95 juta, diharapkan dalam waktu tiga minggu, perbaikan sementara untuk jalur transportasi roda empat dapat diselesaikan,” paparnya pada Radar, saat meninjau lokasi jalan amblas, Belawa, kemarin (7/2). Kuwu Desa Belawa, Djuhud, mengatakan harapannya setelah ada tinjauan langsung dari bupati, untuk segera dilakukan perbaikan jalan, karena sudah sangat menghambat perekonomian warga sekitar, juga jalur pendidikan. Untuk itu, sesuai dengan intruksi bupati, Pemdes akan berkoordinasi dengan warga, khususnya pemilik tanah tebing di pegunungan Beas, yang keberadaannya berpotensi longsor. “Kami mengharapkan untuk ada perbaikan jalan secepatnya, karena sudah menghambat jalur ekonomi dan pendidikan warga sekitar, sehingga kami akan melakukan musyawarah dengan warga,” ujarnya. Dihubungi via ponsel, tim Bina Teknologi (Bintek) Bina Marga, Kabupaten Cirebon, Rachmat S, menjelaskan, pengajuan untuk menutup jalur pada lokasi jalan yang amblas sudah diajukan. Tinggal berkoordinasi saja dengan pihak-pihak terkait. (jun/tta)
Rp2 M untuk Benahi Jalan Belawa
Selasa 08-02-2011,06:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :