“Ini karena J diduga mendapat tekanan dari pihak bjb Syariah sampai pengacaranya pun sudah disiapkan oleh bjb," imbuhnya.
BACA JUGA:Apakah Bisa Kaya Raya Melalui Passive Income? Simak Nih 6 Tips Membangun Passive Income
BACA JUGA:Jelang Nataru KAI Daop 3 Cirebon Pastikan Kesiapan Pengamanan dan Pelayanan Penumpang
Inisial J Mengaku Dikorbankan
Menurut Erna, pihak kejaksaan harus mencermati kembali kasus ini dari awal. Sebab, dalam pengakuan terbarunya, J mengaku mendapat tekanan, dijebak dan dikorbankan.
Menurut Erna, keterangan itu baru terbuka setelah dirinya masuk sebagai pendamping hukum J.
Dia menjelaskan, bahwa sudut pandang kasus ini berubah berdasarkan keterangan terbaru dari tersangka J.
Dia mengklaim bahwa keterangan terbaru dari J adalah yang sebenarnya.
Erna juga mengatakan, respons bjb Syariah Sumber terhadap keterangan J yang terbaru terasa janggal. Sebab mereka memprotes pengakuan J yang jujur.
“Pihak bjb komplain dan mengatakan kenapa J harus jujur memberikan keterangan sampai banyak pihak yang kembali diperiksa,” ujarnya.
“Awalnya J menolak kita dampingi, karena mendapatkan tekanan dari pihak bjb," imbuh Erna.
Di dalam pengakuannya kepada Erna, J mengatakan, bahwa dirinya ketika itu disuruh mengerjakan dokumen yang sebetulnya sudah lengkap.
Erna juga merasa janggal, mengapa dalam kasus ini hanya J dan Kepala KCP bjb Syariah, yang ditetapkan sebagai tersangka.
Padahal, menurut dia, di bawah kepala kantor ada manajer operasional. Erna menegaskan, bahwa seseorang yang menjabat manajer operasional pasti tahu prosedur pembiayaan Stand By Loan.
“Walaupun posisi J sebagai AO langsung ke kepala kantor, namun ada manajer operasional,” tukasnya.
Erna makin curiga, bahwa J hanya korban dalam kasus ini untuk melindungi pihak-pihak lainnya di bjb Syariah Sumber.