RADARCIREBON.COM – Virus difteri diduga masuk wilayah Kabupaten Majalengka lewat Kecamatan Ligung.
Dugaan itu dipicu adanya laporan seorang warga yang sedang diisolasi di rumah sakit diduga terpapar virus difteri.
Virus difteri menyerang saluran pernapasan. Pemerintah Kabupaten Majalengka mengkonfirmasi bahwa diduga virus ini kembali tersebar di wilayahnya.
Itu setelah seorang warga asal Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Mitra Plumbon Majalengka.
BACA JUGA:Mau Kaya dengan Passive Income? Begini Cara Melakukannya
BACA JUGA:Pesan Bey Machmudin Saat Melantik PNS Jabatan Fungsional
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) H Agus Susanto SSos MSi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Endang Triana SST.
Menurut Endang, virus difteri kembali menyebar di wilayah Majalengka. Dinkes menerima informasi bahwa seorang warga Desa Sukawera terinfeksi virus difteri.
"Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Majalengka sudah menangani pasien ini dengan pemberian antibiotik profilaksis. Sementara itu, pasien masih dirawat di ruang isolasi RS Mitra Plumbon Majalengka," jelas Endang kepada wartawan belum lama ini.
Saat ini Dinkes Majalengka dan Dinkes Provinsi Jawa Barat sudah melakukan langkah cepat untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
BACA JUGA:Polres Ciko Gandeng BNN Razia Tempat Hiburan Malam Jelang Nataru, Ini Hasilnya
BACA JUGA:Sore Ini Ada Konser di Ciledug, Charly Van Houten dan Denny Caknan Siap Hibur Warga
Pihak keluarga yang mengalami kontak dengan pasien pun sudah melakukan swab. Hasil swab itu dikirim ke Bandung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sample swab sudah dibawa ke Bandung pagi tadi pukul 10.00 WIB. Mudah-mudahan hasilnya negatif. Awalnya, pihak keluarga mengira pasien menderita amandel/tonsilitis, bahkan ada rencana untuk operasi dengan pihak RS. Jadi, kita masih menunggu hasil laboratorium dulu," jelas Endang.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa kasus difteri harus ditangani secara serius. Menurut dia, penyebaran virus ini membutuhkan penanganan khusus.