RADARCIREBON.COM - Kondisi terkini Rasi, macan tutul jawa hasil 'naturalisasi' di Gunung Ciremai yang kembali terpantau camera trap pada Juli 2024.
Rasi merupakan macan tutul jawa berjenis kelamin betina yang diserahkan masyarakat kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat).
Saat itu, usia Rasi antara 3-6 bulan. Kemudian Rasi menjalani rehabilitasi di PPS Cikananga, Kampung Cikananga, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
Macan tutul jawa yang masih muda itu, kemudian dilepasliarkan di Blok Bintangot, Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Slamet Ramadhan, Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai yang Belum Terekam Kamera Lagi
Ketika dilakukan pelepasliaran, usia Rasi sudah menginjak 3 tahun dan diperkirakan sudah siap untuk kawin.
Karenanya, ekspektasi ketika dilepasliarkan, Rasi dapat berjumpa dan berkembang biak dengan Slamet Ramadhan, macan tutul jawa jantan yang dilepaskan pada 9 Juli 2019.
Ekosistem kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dianggap memiliki kualitas baik.
Berdasarkan hasil penafsiran citra SPOT 6 Resolusi 1 meter Liputan tahun 2018 dan 2019, kawasan TNGC didominasi oleh tutupan berhutan mencapai 80% dari seluruh luas kawasan.
BACA JUGA:Trio Macan Tutul Penghuni Asli Gunung Ciremai Terekam Camera Trap, Begini Kondisinya
Macan Tutul (Panthera pardus melas) merupakan satwa kunci/key spesies yang menjadi icon kawasan TNGC yang memerlukan ekosistem alami sebagai habitatnya.
Petugas BTNGC, Silvia Lucyanti menjelaskan, individu yang terpantau kamera baru-baru ini, sebanyak 3 ekor berjenis kelamin jantan.
Yaitu dua ekor memiliki corak tutul hitam (kumbang) dan satu ekor bercorak tutul terang.
Keberhasilan pemantauan keberadaan Macan tutul jawa baik satwa asli dan satwa introduksi tidak lepas dari peran dan komitmen para pihak yaitu Tim Monitoring Macan tutul jawa Balai TNGC dan masyarakat mitra TNGC.
BACA JUGA:Sambut Nataru, PT KAI Daops 3 Cirebon Gelar Donor Darah