Sebab, selalu mendampingi selama kegiatan pemantauan serta berperan sebagai sumber informasi keberadaan Macan tutul jawa di kawasan TNGC.
Selain keberhasilan tadi, juga dibantu oleh Yayasan SINTAS Indonesia dalam teknis pelaksanaan kegiatan mulai dari desain survei monitoring.
Penerapan metode/SOP secara langsung, support peralatan kamera jebak, sampai dengan pengolahan dan analisis data.
Belum lama hasil pemantauan yang dilakukan rutin oleh tim monitoring Balai TNGC.
BACA JUGA:Reaksi PDI Perjuangan Atas Penetapan Status Tersangka Hasto dalam Kasus Harun Masiku
Saat ini juga sedang berlangsung monitoring lanjutan untuk pendugaan struktur populasi Macan tutul se-Jawa (Javan Wild Leopard Survey/JWLS) yang merupakan program dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Sumberdaya Genetik (KKHSG).
Diharapkan hasil survei yang akan dapatkan tahun 2025 nanti bisa memberikan informasi yang lebih komprehensif terkait jumlah individu macan tutul jawa khususnya di kawasan TNGC.
Dari pemantauan camera trap, terlihat kondisi terkini Rasi macan tutul jawa betina di Gunung Ciremai terlihat sehat dan mampu beradaptasi dengan lingkungan rimba.