Dengan postur tubuh yang ideal dan pengalaman bermain di level tinggi, Struijk diyakini dapat menjadi tembok kokoh bagi skuad Garuda.
BACA JUGA:Direkrut Persib, Gervane Kastaneer Berambisi Bawa Maung Bandung Back to Back Champions
BACA JUGA:Pasca Dipecat, Begini Nasib Shin Taeyong Football Academy yang Baru Berdiri November 2024 Lalu
Namun, proses naturalisasi Struijk tidaklah mudah. Persaingan dengan Belanda, negara kelahirannya, menjadi tantangan tersendiri.
Struijk pernah memperkuat timnas Belanda U-17, namun belum pernah dipanggil ke timnas senior. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk meyakinkan Struijk memilih membela Timnas Garuda.
Keputusan akhir tentu ada di tangan Struijk. Ia harus mempertimbangkan dengan matang semua opsi yang ada. Apakah ia akan menerima pinangan Feyenoord dan bermain di Eredivisie?
Atau tetap bertahan di Leeds United dan berjuang untuk promosi ke Premier League? Atau mungkin, ia akan memilih membela Timnas Indonesia dan menjawab panggilan darah leluhurnya?
BACA JUGA:Marciano Vink Berharap Bukan Patrick Kluivert yang Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tapi...
Apapun keputusan Struijk, satu hal yang pasti: ia adalah pemain berbakat dengan masa depan cerah.
Baik Feyenoord, Leeds United, maupun Timnas Indonesia, ketiganya beruntung memiliki kesempatan untuk mendapatkan jasa pemain berkelas seperti Pascal Struijk