KDM Soroti Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor: Belanda Tanam Teh Untuk Konservasi Lingkungan

Senin 03-03-2025,19:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi
KDM Soroti Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor: Belanda Tanam Teh Untuk Konservasi Lingkungan

BOGOR, RADARCIREBON.COM - Bencana banjir bandang yang melanda kawasan Puncak Bogor, Minggu 2 Maret 2025 sekitar pukul 20.30 WIB membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) prihatin.

Pasalnya, dari data yang dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. 

Gubernur yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini menegaskan bahwa alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut.

BACA JUGA:Peraturan Study Tour di Jawa Barat, Surat Edaran Bukan KDM yang Keluarkan

BACA JUGA:Serah Terima Jabatan Walikota Cirebon, Effendi Edo Langsung Singgung Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:Santri Pondok Pesantren Darurrohmah Fokus Mengaji Alquran dan Kitab Kuningan Selama Ramadan

"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi."

"Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan," tegasnya.

Gubernur berencana berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.

"Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek. Sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan hanya untuk produksi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan perlindungan lahan," katanya.

BACA JUGA:Hijrah, Paket Buka Puasa di Batiqa Hotel Cirebon, Cek Harga dan Menunya di Sini

BACA JUGA:Mengenal Kayu Gaharu, Tanaman yang Diyakini Berasal dari Syurga!

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani menyebut, banjir bandang itu akibat hujan deras dengan intensitas yang tinggi. 

Adam menuturkan, hujan intensitas tinggi itu mengakibatkan aliran Sungai Ciliwung meluap ke rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya. 

BPBD mencatat banjir di Kabupaten Bogor melanda 10 desa dan 8 kecamatan, di antaranya merendam 257 rumah. Sebanyak 260 Kepala Keluarga dan 988 jiwa terdampak. Terdapat dua kepala keluarga dan 8 jiwa mengungsi dan dilaporkan satu korban hilang 

Kategori :