Hal tersebut dikarenakan, 18 unit bus yang sudah dicarter, dibatalkan secara mendadak akibat adanya larangan tersebut.
"Ya betul, kita ada belasan order yang cancel mendadak, berat hati, menjadi kerugian tersendiri lah," ungkap Roni Sahroni, pemilik Lion Trans Bus Pariwisata, dikutip dari radarcirebon.com, Rabu, 5 Maret 2025.
"Untuk rombongan ya kita ada di sekolahan, kebanyakan itu memang satu sekolahan booking ke satu perusahaan ke kita semua, itu 18 unit di tanggal 3, 4 dan 5, itu cancel," sambungnya.
Akibat pembatalan tersebut, Roni kini mengaku kebingungan. Karena biaya operasional yang terus berjalan maupun gaji karyawan, harus tetap dipenuhinya.
Karena menurut Roni, dirinya belum mendapatkan order pengganti yang dibatalkan secara mendadak tersebut.
"Kita masih belum ada pengganti customer yang mengganti di tanggal tersebut. Kerugian hampir ratusan juta, keuntungan yang harusnya kita dapat tapi akhirnya gagal," ungkap Roni.
Tidak hanya itu, akibat kebijakan KDM, asosiasi biro perjalanan dari Jawa Tengah, memboikot pariwisata Jabar.
Mereka sepakat untuk tidak memasukan destinasi pariwisata Jawa Barat ke dalam paket wisata, sampai larangan tersebut dicabut oleh Gubernur Dedi Mulyadi.
"Kami Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Eks Keresidenan Pekalongan menyatakan, akan memboikot wisata ke Jawa Barat sampai Gubernur Jawa Barat mencabut larangan wisata study tour ke luar Jawa Barat," ucapnya dikutip radarcirebon.com.
Sementara itu, adanya pro dan kontra atas larangan Study Tour, Dedi Mulyadi menanggapinya sebagai bagian dari demokrasi.
Namun begitu, dirinya merasa heran dengan reaksi yang ditunjukan banyak pihak atas kebijakan mengenai kegiatan anak sekolah di luar ruangan.
"Pertanyaan saya, kenapa jadi keberatan ya? Kan yang saya larang hanya study tour saja," ucap KDM dikutip radarcirebon.com dari media sosial pribadinya @dedimulyadi71.
Dijelaskan lebih lanjut, dirinya merasa prihatin kegiatan study tour yang digelar, ternyata banyak terjadi penyimpangan di lapangan.
Perjalanan wisata yang seharusnya menambah wawasan dan pengetahuan bagi anak sekolah, ternyata lebih menjurus ke arah piknik.
Oleh sebab itu, dirinya merasa keberatan jika kegiatan belajar di luar ruangan itu, disebut dengan istilah study tour.
"Nah berarti selama ini teman-teman sekolah menetapkan kegiatan study tour sesungguhnya memang bukan study tour, sesungguhnya ya piknik," kata KDM lagi.