Ketinggalan uang saku atau uang jajan merupakan suatu hal yang kerap terjadi di kalangan para pelajar. Nah, bagaimana dengan sobat Xpresi kita? Apa yang akan mereka lakukan jika hal ini terjadi? Dan bagaimana pula perasaan sobat Xpresi jika mengalami hal tersebut?
Sobat pertama kita yang akan berbagi pengalaman adalah Putri Noviandini, siswi SMAN 6 Cirebon. Cewek yang akrab disapa Mput ini pernah ketinggalan uang saku karena buru-buru berangkat ke sekolah. “Waktu itu buru-buru ke sekolah gara-gara mata pelajaran pertama gurunya killer. Padahal hari itu rencananya mau main, ya nggak jadi deh. Pulang sekolah, langsung pulang terus pinjam duit ke teman,” ungkapnya.
Serupa dengan Putri, Nurul Fadhilah juga pernah ketinggalan uang saku. Kalau udah ketinggalan, Nurul lebih memilih untuk meminjam uang pada sahabatnya. “Iya kalau udah gitu ya akhirnya minjem uang ke teman dulu buat makan, soalnya aku punya penyakit maag jadi nggak boleh telat makan,” ujar siswi SMAN 1 Cirebon ini.
Berbeda halnya dengan Reginia Ruzianti Jeni. Jeni, begitu ia biasa dipanggil juga pernah mengalami ketinggalan uang saku, namun ia memiliki cara tersendiri untuk menangani masalah tersebut. “Pernah sih ketinggalan uang saku, tapi untungnya saya selalu nyisipin uang cadangan di tas. Minimal masih bisa minum sama ada ongkos buat pulang lah,” tutur siswa SMAN 2 Cirebion ini.
Selanjutnya ada Eki Fortuna Pradika. Cowok yang saat ini tengah duduk dibangku kelas XI SMA Al-Azhar Cirebon ini pernah merasakan tidak enaknya ketinggalan uang saku. Apalagi saat itu ia harus membayar patungan uang fotokopi kelas. “Apes banget waktu itu. Udah perutnya lagi lapar malah ditagih uang patungan fotokopi, untungnya teman aku baik mau minjemin,” ucapnya.
Namun, berbeda halnya dengan Muhammad Ufo Mustafa, siswa SMAN 1 Cirebon ini mengaku tidak masalah, bahkan bisa untuk berhemat. “Uang saku yang ketinggalan itu kan bisa buat keperluan lainnya atau ditabung. Itung-itung bisa berhemat,” ucapnya.
Adapula Delby Laraswati, cewek manis ini tidak tinggal diam kalau uang sakunya ketinggalan. Dia berusaha untuk meminjam uang ke temannya. “Suka rada pusing kalau misal udah bel istirahat, gimana mau jajannya? Untung aja ada yang namanya teman. Teman yang baik kan selalu jadi solusi terbaik saat kita lagi kejepit,” papar siswi SMAN 2 Cirebon ini.
Lain Delby, lain pula dengan Dessy Permata Sari, rasa panik akan melanda cewek kelas X.9 ini jika dirinya lupa membawa uang saku. “Pastinya saya panik, apalagi kalau pas lagi naik angkot pasti bakalan SKSD sama orang-orang di angkot terus jelasin ke orang yang baru kenal, siapa tau dipinjemin,” ujarnya.
Jika sudah tiba di sekolah, Dessy berusaha menahan rasa lapar daripada harus menelpon keluarganya hanya untuk sekadar mengantarkan uang sakunya. “Nggak bakal tega juga kalau kita nelpon keluarga cuma buat nganterin uang saku, kan kasian,” tambahnya.
Senada dengan Dessy, Rizki Amalia Laksmiputri pun lebih memilih untuk meminjam uang ke salahsatu temannya. “Biasanya kalau nggak bawa uang jajan tuh pinjam dulu ke teman. Besoknya, baru diganti. Untungnya teman juga pada baik,” ujarnya.
Begitu pula dengan Avinda Elsadiani, ia merasa serbasalah jika diajak ke kantin. Di satu sisi ia merasa lapar, tapi di sisi lain ia tidak membawa uang saku. “Jadinya kalau diajak ke kantin ya nolak nggak nolak, siapa tau aja dibayarin hehe. Tapi, kalau udah kepepet lapar ya minjem uang ke temen ntar digantinya besok,” ungkap cewek manis ini.
Terakhir, ada Jahedin. Siswa SMKN 1 Cirebon ini punya pengalaman menarik saatu yang sakunya ketinggalan. “Malu banget, apalagi pas sadar, saya udah di angkot. Jadi bingung mau bayarnya gimana,” kenangnya. (dinati/alfi/dan)