“Kok mereka diam saja? Dimana suara mereka selama ini? Kenapa selalu alasan klasik: ‘akan kami perjuangkan’? Ini bukan lagi waktunya janji,” ucapnya dengan nada geram.
Dedi menambahkan bahwa selain jalan, persoalan lainnya seperti banjir di daerah Waled dan masalah pengelolaan sampah juga harus segera ditindaklanjuti.
“Kami akan menyurati instansi di tingkat provinsi hingga pusat, karena Cirebon Timur ini sudah terlalu lama dianaktirikan,” tambahnya.
Melihat tanggapan yang dianggap lemah dari Pemerintah Kabupaten Cirebln, massa aksi berencana menyusun strategi lanjutan.
Selain demonstrasi lanjutan, mereka juga akan melayangkan surat kepada lembaga-lembaga terkait, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Kami siap menghadapi apapun bentuk intervensi. Kami tidak takut, karena kami membawa suara masyarakat Cirebon Timur. Kalau tidak ada gerakan, tidak akan ada perubahan,” pungkas Dedi. (*)