RADARCIREBON.COM – Orangtua siswa asal Babelan, Kabupaten Bekasi, laporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas Hak Asasi Manusia (HAM).
Laporan ini buntut dari program Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke Barak Militer yang berjalan mulai Mei ini.
Orangtua siswa bernama Adhel Setiawan mengaku tidak setuju dengan program tersebut.
Menurut dia, kebijakan kontroversial Dedi Mulyadi telah melanggar hak-hak anak dan tidak menjamin perilaku siswa nakal berubah setelah keluar dari barak.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 2 Pencuri Beras di Majalengka
BACA JUGA:DKUKMPP Targetkan 20 Mei Seluruh Kelurahan Selesaikan Muskelsus
Oleh karena itu, Adhel menolak keras pelaksanaan program siswa nakal dikirim ke barak. Dia menilai bahwa program Gubernur Jawa Barat ini tidak ada landasan hukumnya.
Menurutnya, militer tidak memiliki kewenangan menangani permasalahan perilaku anak-anak.
Dia juga menyoroti materi yang diberikan anggota TNI kepada siswa nakal yang dibawa ke barak.
Menurutnya, pihak orangtua tidak diberi penjelasan mengenai hal ini sehingga membuat resah.
BACA JUGA:Diduga Tak Terima Pernikahan Siri Diusik, JR Kirim 7 Video Syur ke Anak Korban di Majalengka
BACA JUGA:Viral, Aksi Heroik Anggota Kodim Kuningan Serka Deni Menangkap Pencuri Motor Bersenjata Api
“Materinya juga enggak dikaji terlebih dahulu, dari sisi aspek psikologis maupun hak-hak anak," demikian dikatakan Adhel dilansir dari Beritasatu.com, Kamis (15/5/2025).
Dia mengungkapkan, untuk mengatasi perilaku menyimpang anak-anak sudah ada aturan hukum yang berlaku.
Dia menambahkan, bahwa Undangg-undang sudah mengatur cara mengatasi permasalahan tersebut.