KPAID Cirebon Dukung Pembinaan Karakter Anak di Program Barak Militer

Senin 26-05-2025,11:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Leni Indarti Hasyim
KPAID Cirebon Dukung Pembinaan Karakter Anak di Program Barak Militer

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon menyatakan dukungannya terhadap program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengirimkan remaja nakal ke barak militer untuk dibina.

Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah menilai langkah tersebut sebagai solusi tepat untuk menangani masalah kenakalan remaja.

“Untuk programnya Bapak Gubernur Jawa Barat, kami sangat mendukung. Karena memang program tersebut sangat diperlukan untuk menangani anak-anak yang bermasalah. Dalam hal ini adalah anak-anak yang di lingkungan rumah maupun pengasuhan pada orang tua yang tidak maksimal, sehingga terjadinya adanya tawuran, terjadinya adanya kekerasan,”ujarnya kepada RadarCirebon.Com di ruang kerjanya, Senin (26/5/2025).

Fifi meyakini bahwa pendekatan melalui pendidikan disiplin bisa menjadi salah satu cara efektif dalam membentuk karakter remaja agar lebih bertanggung jawab dan disiplin.

BACA JUGA:Pengedar Inisial DA Ditangkap Polisi di Depok Cirebon, Barang Bukti Ribuan OKT

"Program ini bukan semata-mata bentuk hukuman, melainkan upaya pembinaan dengan metode yang lebih tegas namun tetap dalam koridor perlindungan anak,"tegasnya.

KPAID Cirebon, lanjut Fifi, juga siap mendampingi proses pembinaan ini agar tetap memperhatikan hak-hak anak dan memastikan bahwa pendekatan yang digunakan tetap bersifat mendidik.

“KPAID Cirebon datang ke barak militer yang diadakan oleh Kabupaten Kuningan, dan melihat langsung, mengawasi langsung di sana. Kondisinya sangat bagus, makanan terjamin, tempatnya juga layak. Bimbingan-bimbingannya juga bagus. Tidak ada ditemukan hal-hal yang tidak baik atau negatif. Hak anak tetap terpenuhi selama ada di barak militer,”ucapnya.

Fifi menjelaskan bahwa secara prinsip, program pembinaan anak melalui kegiatan bernuansa kedisiplinan seperti di barak militer dapat diterima, selama tetap mengacu pada perlindungan dan hak-hak anak.

BACA JUGA:Tanda-tanda Gejala Awal Gagal Ginjal yang Sering Tidak Disadari

“Kami melihat sisi positifnya, terutama dalam membentuk kedisiplinan dan karakter anak. Namun, tentu saja, implementasinya perlu dikaji lebih dalam agar tidak bertentangan dengan prinsip perlindungan anak,”jelasnya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Fifi ini juga meluruskan pernyataan yang sebelumnya sempat mengundang kontroversi, di mana disebut bahwa KPAI pusat menolak program tersebut.

"Pernyataan itu berasal dari mantan komisioner KPAI yang sudah tidak menjabat sejak 2020. Dan pernyataan tersebut tidak mewakili KPAI pusat. Yang bersangkutan memang pernah menjabat, tapi saat ini tidak lagi menjadi bagian dari KPAI. Jadi jangan disalahartikan sebagai sikap resmi lembaga,”pungkasnya. (rdh)

BACA JUGA:Cara Kerja di Korea Selatan untuk Lulusan SMA, Ketahui Syarat dan Langkahnya di Sini

Kategori :