
DEPOK, RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan bahwa seluruh pembangunan di Jabar akan disesuaikan dengan karakter dan budaya masing-masing wilayah.
Hal tersebut disampaikan KDM - sapaan akrab Dedi Mulyadi usai menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), dengant tema "Nilai-nilai Budaya dan Tata Kelola Pemerintahan", di Auditorium Gedung IX FIB UI, Kota Depok, Selasa 27 Mei 2025.
KDM menekankan setiap langkah pembangunan di Jabar harus berlandaskan pada kebudayaan setempat.
Menurutnya, kebudayaan merupakan fondasi penting dalam penataan wilayah, termasuk dalam pengembangan transportasi publik.
BACA JUGA:Batik Ciwaringin, Salah Satu Warisan Budaya Kabupaten Cirebon yang Terus Dilestarikan
BACA JUGA:Mulai Juni 2025, Jam Malam Berlaku untuk Pelajar di Jabar, Pemprov Libatkan TNI dan Polri
BACA JUGA:Hilal Terlihat di Aceh, Pemerintah Umumkan Idul Adha 1446 H Pada Jumat 6 Juni 2025
"Kebudayaan itu harus diterjemahkan dalam produktivitas publik, maka harus lahir transportasi publik yang baik yang menjunjung tinggi semangat-semangat kegotongroyongan," ujar KDM.
Ia juga menyoroti perbedaan pendekatan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Di perkotaan, pembangunan akan melibatkan peran aktif komunitas, sementara di pedesaan akan berbasis pada padukuhan atau kepala dusun.
"Kebersamaan di kota berbasis komunitas. Kalau di kampung, berbasis padukuhan," jelasnya.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 H Jatuh Pada 6 Juni 2025
BACA JUGA:Polsek Arjawinangun Terapkan Program Green Service Polresta Cirebon kepada Masyarakat
BACA JUGA:Ciptakan Harmonisasi Antartokoh dan Pemeluk Agama, Pemcam Kejaksan Lakukan Hal Ini
KDM turut menekankan pentingnya pemerataan ruang terbuka hijau di seluruh wilayah Jabar.