Pemekaran WTC Bernuansa Politis

Senin 21-03-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Jaga Keutuhan Wilayah, FSPC Turunkan Ilmu Hikmah MUNDU – Ratusan kader dan simpatisan Forum Spiritual Peduli Cirebon (FSPC) Sabtu malam (19/3) berkumpul di markas besarnya di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu untuk memperingati milad FSPC ke-3. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah ulama dan habaib yang berasal dari wilayah III Cirebon di antaranya KH Hasan Bendakerep. Tidak hanya itu, sejumlah tokoh dan pemuda juga hadir. Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Tasiya Soemadi SE MM didampingi istri Hj Darini, Ketua P3C Nana Sudiana, Ketua Presidium Pemekaran Cirebon Timur Rasli Gunawan, Ketua KPCT Qoribullah SH, Ketua Laskar Merah Putih Kabupaten Cirebon Subandhi BA, Ketua Barindo Kabupaten Cirebon Sukma dan beberapa tokoh lainnya. Pada kesempatan itu, Ketua FSPC Ustad Ujang Busthomi kembali menyatakan penolakannya terhadap wacana pemekaran, baik itu pembentukan Provinsi Cirebon maupun pemekaran wilayah timur Cirebon (WTC). “Alangkah lebih baik dana untuk pemekaran wilayah digunakan untuk membangun wilayah yang belum tersentuh pembangunan, karena pemekaran wilayah lebih banyak kepentingan politiknya ketimbang kepentingan masyarakat,” tegasnya. Terkait penurunan ilmu hikmah yang dilakukan di sela-sela acara Milad, alumni Pontren Kempek, Kec Gempol ini mengatakan tujuannya adalah mempersiapkan para kader dan simpatisan FSPC untuk terus berjuang menolak segala bentuk pemekaran wilayah, baik itu provinsi maupun kabupaten. “Tolak pemekaran adalah harga mati dan kami akan terus memperjuangan persatuan wilayah, baik provinsi maupun kabupaten,” tukasnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Tasiya Soemadi SE MM tetap konsisten dengan pernyataannya beberapa waktu lalu, yakni pemekaran Provinsi Cirebon terlebih dahulu, baru menyusul pemekaran Kabupaten Cirebon Timur. “Provinsi Cirebon sudah terbentuk, besoknya saya akan tandangani persetujuan pemekaran Kabupaten Cirebon Timur, karena saya dan bupati juga sudah setuju sejak dulu,” paparnya. Pada prinsipnya, lanjut pria yang akrab disapa Gotas, digulirkannya wacana pemekaran wilayah adalah ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Jadi, kalau ada orang yang menghalang-halangi pemekaran wilayah hukumnya dosa, hal itu sama saja menghalang-halangi pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya. Ketua P3C Nana Sudiana menuturkan, beban provinsi Jawa Barat dalam membangun daerah sangat besar, karena harus mengurusi 28 kabupaten/kota. Hadirnya pemekaran Provinsi Cirebon, justru bisa membantu meringankan beban pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mengutip pernyataan anggota DPR RI Ganjar Pranowo, H Muhammad Sutarno aktivis KPCT yang mengungkapkan, untuk membentuk sebuah provinsi, terlebih dahulu dibentuk wilayah dalam skup kabupaten atau kota, sehingga memperkuat dukungan masing-masing wilayah. Ketua Presidium Pemekaran Cirebon Timur H Rasli Gunawan menambahkan, pemekaran wilayah jangan dijadikan momok yang menakutkan. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait