*Siswa Drop Out Belum Terdata, Kebanyakan karena Menikah SUMBER- Di hari pertama ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMK, sedikitnya 31 tidak bisa mengikuti ujian. Jumlah tersebut diketahui berdasarkan rekap lembar jawaban komputer (LJK) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. “Tentu saja sangat disayangkan di hari pertama UN ada 31 siswa yang tidak bisa hadir,” ujar Kepala Disdik Drs Erus Rusmana MSi melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dra Hj Dewi Nurhulaela MPd, kepada Radar, Senin (14/4). Dia menyebutkan, dari jumlah peserta UN yang ada, tingkat SMA ada tiga peserta absen yakni satu siswa dari SMA PGRI Klangenan dan dua dari SMA PGRI Palimanan. Peserta UN SMK ada 10 yang absen yakni tiga dari SMKN 1 Jamblang, dua dari SMK Pesantren Ciwaringin, satu dari SMK Darulfalah Losari, satu orang dari SMK Mandiri, satu orang dari SMK Muhammadiyah Lemahabang, satu orang dari SMK PGRI Klangenan dan satu lagi dari SMK Ulil Albab Plumbon. Sedangkan peserta MA yang absen ada 18 orang. \"Setelah masing-masing sub rayon melaporkan berita acara ke kami, baru ketahuan yang tidak hadirnya, dari 31 yang tidak hadir itu semuanya dengan keterangan sakit,” tutur Dewi. Sedangkan yang drop out dan mengundurkan diri, datanya tidak masuk dalam ketidakhadiran, karena sudah diketahui jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan UN. Untuk 31 siswa yang tidak masuk tadi, akan dimintai pernyataan dan keterangan untuk mengikuti UN susulan pada tanggal 22-24 April nanti. Biasanya, kata Dewi, dalam terminologi pendidikan, tingginya angka drop out (putus sekolah) bagi siswa itu disebabkan dua hal, pertama karena kondisi ekonomi orang tua yang tidak mencukupi dan kedua karena tidak mampunya anak tersebut untuk mengikuti pelajaran. Tapi di Kabupaten Cirebon, yang dominan karena kondisi ekonomi orang tua. \"Yang drop out itu karena beberapa faktor. Tapi ada juga yang kebelet untuk segera menikah, padahal kami sudah melakukan upaya dan pendekatan ke siswa dan orang tuanya agar mengutamakan UN dulu,\" katanya. Meskipun demikian, hari pertama UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kejurusan, Dewi mengungkapkan, Disdik Kabupaten Cirebon tidak kekurangan soal ujian. \"Untuk soal sendiri aman dan lancar. Alhamdulillah UN hari pertama bisa berjalan dengan lancar dan aman juga. Kemudian bagi yang dengan sengaja membocorkan naskah dan jawaban soal UN, sanksinya ialah pidana. Tapi saya jamin tidak akan terjadi kebocoran, bagaimana mau lihat-lihat, kan satu ruangan saja soalnya beda-beda,\" tandasnya. Dewi menambahkan, untuk tahun pelajaran 2013/2014, peserta UN tingkat SMA di Kabupaten Cirebon sebanyak 5.709, MA 3.928 dan SMK 11.739. Untuk SMA terdapat 41 tempat penyelenggara UN, MA 41 dan SMK 75. Jadwal UN susulan diselenggarakan 22-24 April 2014 dan pengumuman UN dilakukan pada tanggal 20 mei 2014. Terpisah, Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadi Sastra mengungkapkan, dirinya optimis siswa di Kabupaten Cirebon 100 persen lulus UN. (via) FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON TARGET LULUS. Siswa di SMAN 1 Sumber mengikuti ujian nasional, kemarin. Di hari pertama UN, sedkitnya 31 siswa tidak hadir.
Hari Pertama, 31 Siswa Absen
Selasa 15-04-2014,13:51 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :