
RADARCIREBON.COM – Cuaca Cirebon dalam beberapa waktu terakhir cukup ekstrem. Di siang hari cuaca cukup panas, namun di malam hingga pagi suhu terasa dingin.
Fenomena ini dikatakan sebagai bediding. Kondisi ini dinyatakan oleh BMKG terjadi di puncak musim kemarau Juli-Agustus di berbagai wilayah pulau Jawa, salah satunya Cirebon.
Dalam kondisi ini beragam penyakit rentan terjadi pada berbagai usia, terutama anak-anak dan lansia.
Kepala UPT Puskesmas Perumnas Utara, dr H Junny Setyawati menuturkan saat cuaca seperti saat ini, imunitas rentan terganggu yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga seseorang rentan terjangkit penyakit.
BACA JUGA:Ribuan Orang Demo Larangan Study Tour Menuntut KDM Cabut Kebijakan
BACA JUGA:ODGJ Bikin Damkar Kuningan Sibuk, Diduga Bakar Lahan Seluas 2 Hektare
Saat suhu dingin di malam hari misalnya, seseorang dengan sensitivitas pembuluh darah di hidung bisa menyebabkan mimisan.
Beberapa pemilik alergi dingin bisa merasakan sesak nafas hingga pengidap asma bisa kambuh.
"Di siang hari meskipun panas, anginnya cukup kencang yang membawa debu, ini rentan terhadap seseorang dengan alergi debu, bisa jadi batuk pilek hingga sesak nafas," ungkapnya.
Saat ini keluhan penyakit tertinggi di UPT Puskesmas Perumnas Utara didominasi gangguan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
BACA JUGA:111 Tokoh Pesantren Babakan Menuntut KDM Dievaluasi, Soroti 5 Kebijakan Kontroversial
BACA JUGA:Disertai Ancaman, Massa Geruduk Gedung Sate Menuntut KDM Cabut Larangan Study Tour
Penyebab umumnya karena faktor cuaca. Kemudian, myalgia atau pegal-pegal pada otot juga cukup banyak dikeluhkan.
Selain itu pasien Diabetes melitus dan hipertensi juga masih ada beberapa diantaranya.
"Saat ini sebagian besar pengidap ISPA merupakan anak-anak,sedangkan myalgia didominasi oleh pasien lansia," jelasnya.