Aidin Bantah Tak Peduli Aspirasi Rakyat

Senin 28-04-2014,11:37 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER– Menanggapi pemberitaan miring terhadap dirinya, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Ahmad Aidin Tamim SPd membantah segala tuduhan termasuk ketidakpedulian terhadap aspirasi masyarakat Kabupaten Cirebon. Kepada Radar, Aidin mengatakan, selama menjadi anggota DPRD dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, tidak pernah sekalipun ia mengabaikan aspirasi masyarakat. Termasuk aspirasi yang datang dari masyarakat yang berdomisili di luar daerah pemilihannya. “Saya bukan anggota dewan yang baru kemarin sore menjabat, sehingga tidak tahu tugas dan fungsi anggota dewan. Berbagai persoalan yang berkaitan dengan tugas komisi III, saya akomodir dan diperjuangkan agar mendapat perhatian dari pemerintah,” katanya, kepada Radar, kemarin. Sejumlah aspirasi masyarakat yang berasal dari berbagai kecamatan, baik di ujung timur, barat, selatan dan utara, selalu ia bantu untuk masuk ke dalam skala prioritas program kerja dinas atau badan yang menjadi mitra kerja Komisi III. Bahkan, untuk pembangunan yang lokus kerjanya ditangani oleh dinas atau lembaga dari Provinsi Jawa Barat ataupun kementerian, juga dibantu mengusahakan agar dijadikan prioritas pembangunan. “Ketika saya menjadi anggota dewan, berarti saya harus mempertanggungjawabkan amanah itu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon, saya paham itu. Dan semua wartawan pun tahu, kalau saya selama ini kritis,” imbuhnya. Kemudian, terkait adanya komentar dirinya terkait longsor di Kecamatan Ciwaringin yang memicu kontroversi, Aidin beralasan, apa yang disampaikan sebetulnya bukan menjadi konsumsi publik. Statemen itu hanya kelakar yang tidak semestinya terbit di media massa. Padahal, ketika dihubungi wartawan, dirinya sudah mewanti-wanti agar menanyakan permasalah itu kepada Wakil Ketua DPRD Zaenal Arifin Waud MSi, karena dia yang sudah meninjau langsung mendampingi bupati Cirebon beberapa waktu lalu. Bahkan, Zaenal juga koordinator Komisi III yang membidangi pembangunan. “Daripada komentar saya terkesan spekulatif, maka serahkan kepada sang empunya. Sehingga jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh rekan wartawan menjadi pas,” terangnya. Pihaknya berpesan, kepada seluruh media massa agar mampu membedakan mana pernyataan yang dianggapnya kelakar dan yang dianggap sebagai riil argumentasi untuk diberitakan, sehingga tidak menimbulkan kesan yang ambigu. “Harus ada filter, agar tidak ada yang dirugikan dalam setiap informasi yang keluar dari media massa,” pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait