Tak Disangka Begitu Kejam, Begini Kelakukan 2 Pelaku Pembunuhan H Sahroni dan Keluarga di Indramayu

Selasa 09-09-2025,16:10 WIB
Reporter : Burhannudin
Editor : Tatang Rusmanta

"Sementara itu, P menenggelamkan bayi korban yang masih berusia beberapa bulan ke dalam bak mandi,” demikian dijelaskan oleh Kombes Hendra.

BACA JUGA:September Padat! Jadwal Main Timnas Indonesia di FIFA Matchday dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

Setelah mengeksekusi H Sahroni dan keluarganya, kedua tersangka mengambil barang-barang berharga milik korban. 

Termasuk perhiasan emas, uang tunai Rp7 juta dan tiga unit ponsel. Salah satu ponsel itu milik Budi dan kemudian digunakan oleh R.

Selain itu, tersangka P dan R membawa kabur salah satu mobil milik korban. Kemudian mereka menyewa kamar hotel di kawasan Jatibarang. 

Emas yang diambil dari rumah korban kemudian diserahkan kepada P untuk dijual di Pasar Mambo seharga Rp3 juta. Dengan uang itu, P membeli terpal.

Baru pada Sabtu, 30 Agustus dini hari, jenazah kelima korban dipindahkan menggunakan terpal ke halaman belakang rumah untuk dikuburkan di dalam satu liang.

“Rumah korban dibersihkan dan kendaraan korban turut dibawa kabur. Alat pemukul berupa pipa besi kemudian dibuang ke Sungai Cimanuk," tutur Kombes Hendra.

Motif Pembunuhan

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, mengungkapkan bahwa tersangka menyimpan dendam kepada korban Budi.

Namun motif pembunuhan satu keluarga di Indramayu bukan hanya itu. Kedua tersangka nekat melakukan tindakan keji tersebut karena ingin menguasai harta benda milik korban.

Sementara itu, Kombes Hendra mengatakan, bahwa sebelumnya tersangka R merasa sakit hati kepada Budi.

Itu bermula ketika R menyewa mobil milik Budi dengan tarif Rp750 ribu. Namun, mobil tersebut mogok.

Karena kecewa, R meminta agar Budi mengembalikan uangnya. Tapi Budi menolak dengan alasan uangnya sudah habis dibelikan sembako.

"Kecewa dengan jawaban itu, R lalu menyusun rencana pembunuhan dengan menggandeng P," tutur Kombes Hendra pada saat konferensi pers didampingi Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang.

P sendiri ikut mendorong R agar rencana pembunuhan ini cepat dilaksanakan. Kemudian R diminta membeli cangkul yang nantinya dipakai untuk menguburkan para korban.

Kategori :